Panduan Mendekati Gebetan

diffean k.a
Chapter #35

(Non Tips) Kejutan Untuk Gistav

Cupcake dark chocolate itu telah tersusun ke dalam kotak-kotak makanan. Raldi tersenyum, puas. Hasil akhir kue tersebut tidak terlalu mengecewakan meskipun terlampau banyak menambahkan gula. Shafiya menata lilin-lilin serta perlengkapan kejutan lainnya.

"Kak, omong-omong soal target, apa target Kakak selanjutnya?" Shafiya membuka percakapan. Gadis itu menoleh ke Raldi sebelum melanjutkan menata lilin.

"Target untuk saat ini, karena Kakak udah kelas 12 ya, Kakak pengen masuk UI."

"Wah! Jurusan apa?" pancingnya penasaran. Siapa tahu, melalui jurusan yang dipilih Raldi, ia jadi punya gambaran untuk melanjutkan ke mana setelah lulus SMA. Dengan begitu, hidup Shafiya cenderung bertarget dan tidak monoton.

"Hukum UI," jawab Raldi, lugas.

"Semangat!"

"Kalo kamu?"

Skakmat! Raldi justru memutar balik keadaan. Ia harus menjawab apa sekarang?

Apakah berterus terang dengan membeberkan fakta jika ia tidak mempunyai target sama sekali?

Tidak, tidak! Itu bukan opsi yang tepat.

Tiba-tiba, ketika ia tengah berpikir keras, sebuah bola lampu menyembul di atas kepalanya. "Sastra Indonesia UI," timpal Shafiya sambil menjetikkan jari.

Raldi menampilkan seulas senyum lebar. "Kayak Bang Agam dong, ya," kekehnya kecil.

"Atau nggak, Shaf, untuk plan B kalo Kakak nggak lolos Hukum UI, Kakak pengen lanjut ke Kesos UGM."

"Kesos?"

"Kesejahteraan Sosial."

Gelengan di kepala Shafiya menunjukan ketidakpahaman gadis tersebut mengenai jurusan Kesos. "Ada, ya, jurusan itu? Terus, kalo seumpama Kakak diterima ke Kesos nanti kuliahnya ngapain aja?"

"Ada," sahut pemuda tersebut dengan binar antusias, "Asiknya di jurusan Kesos, Shaf, kita senantiasa dituntut memiliki jiwa sosial yang tinggi. Coba perhatiin lingkungan sekitar, deh, pasti bakal banyak banget ketimpangan sosial yang terjadi. Enggak hanya itu, yang ngebuat Kakak pengen masuk Kesos, karena di sana ada tugas kuliah semacam social experiment gitu, deh."

Lihat selengkapnya