Pangeran Charming (Twinflame)

Princess Cindy
Chapter #3

#3Seseorang dalam mimpi

January, Tahun 2010

Tak terasa aku sudah menduduki bangku SMP, dan mama baru saja melahirkan adik laki-lakiku yang diberi nama Anugerah, ayah tiriku sangat menyayanginya dan selalu membelikan barang mahal hingga kakak- kakaknya cemburu. Dan aku biasa saja karena ada ataupun tidaknya adikku, ya aku hanyalah gadis yang terabaikan.

Disaat ini aku masih dihantui bayang-bayang Davin, seandainya aku bersamanya, mungkin hidupku bisa lebih berwarna tak terlalu sehancur ini. Aku mulai membuat akun facebook dan mencari akun Davin, hingga akhirnya menemukannya dan mengirim undangan pertemanan, aku masih berharap bisa ada kesempatan kedua untuk bersamanya, walaupun sebatas teman dekat. Dan ternyata Davin menerima permintaan pertemananku, aku sangat bahagia dan kembali menjalani hari dengan bersemangat, sampai akhirnya aku melihat dia posting foto bersama seorang perempuan, yang sangat jelas di caption nya bahwa itu adalah kekasih pertamanya. Nama nya Dina, dia sangat cantik dan modis, berbanding terbalik denganku yang culun ini.

Aku mulai banyak post foto di akun facebook, tapi hanya bagian wajah saja, karena badanku mulai menggemuk dan aku tidak percaya diri post seluruh tubuh. Aku selalu memberi komentar di akun facebook Davin memberinya semangat, dan mendukung hubungannya dengan pacar barunya, dia selalu meresponku dengan baik disana dan bahkan pacarnya selalu ikut dalam perbincangan kami, sampai kawan-kawannya bilang "cie istri pertama sama istri kedua akur. Lalu di suatu sore aku mulai post status "Hidupku terlalu sedih untuk dijalani, ingin rasanya pergi saja"

Tak disangka, Davin mengirimi aku pesan setelah aku post status itu.

Davin : "Kamu kenapa?"

Aku : "Aku sedih, kayaknya orangtua ku enggak mengharapkan aku lahir, di rumah pun aku selalu sendirian, kesepian rasanya."

Davin : "Semangat ya, aku juga pernah berfikiran begitu, aku jarang banget bisa kumpul sama mama papa, mereka selalu sibuk dengan dunianya, bahkan makan pun aku ditemani bibi yang suka bantu beresin rumah, punya kaka perempuan ngajak ribut terus, nyebelin pokoknya."

Aku : "haha, masa sih? aku fikir kamu dekat banget sama ibu kamu, aku lihat di sekolah kamu peluk terus ibu kamu."

Davin : "Iya, setiap ada kesempatan sama mama, aku pasti mau nya nempel terus, sampai dikatain anak mami waktu itu."

Aku: "Aku enggak pernah berfikir kamu anak mami. Semangat juga ya! kamu orang baik, mudah-mudahan kamu bahagia sama Dina."

Davin : " Iya amin, makasi ya, jangan putus asa lagi, kamu enggak sendiri kok!"

Aku sungguh-sungguh bahagia Davin masih menanggapiku, walaupun aku tahu disana dia sudah punya perempuan special, hingga akhirnya Dina kekasihnya mengirim pesan padaku.

Dina : "Hai aku Dina pacarnya Davin."

Aku : "Oh iya, hai salam kenal ya aku Cindy."

Dina : "Kamu siapa sih? dekat ya sama Davin?"

Aku : "Sebenarnya dia cinta pertamaku dulu, tapi enggak pernah sampai se dekat kamu kok, jagain dia ya! Davin orang baik, orang tulus, kamu beruntung bisa dapat dia, aku titip jaga dia ya."

Dina : "haha iya, aku pasti jagain lah, aku kan sayang sama dia. ya sudah kita berteman ya, teman Davin kan temanku juga."

Lihat selengkapnya