Pangeran Charming (Twinflame)

Princess Cindy
Chapter #11

#11 Pangeran yang selama ini aku cari

Kondisi mentalku kini mulai agak membaik setelah melepaskan kak Ali, meskipun aku masih sangat sensitive dan mudah overthinking, tapi tak separah sebelumnya.

Di hari minggu saat Rani libur kerja. Aku, Rina, Rani pergi ke rumah Ara untuk nonton bareng film di rumahnya.

Aku : "Assalamu'alaikum Ara." Aku mengetuk pintu rumah Ara, sampai akhirnya Ara muncul dari balik pintu.

Ara : "Wa'alaikum salam, eh hai, ayo masuk." Kami bertiga pun langsung masuk ke kamar Ara.

Rani : "Ra, si Cindy ngajak nobar nih!" Rani membuka pembicaraan.

Ara : "Ok, ayo! udah lama kita gak nobar ya, dulu biasanya nobar harry potter mulu. film apa nih?" Ara membuka laptopnya dan mulai mencari film.

Rani : "Yang ini aja!" Rani menunjuk sebuah film yang di dalamnya ada Putra.

Kami pun duduk di depan laptop Ara.

Rani : "Ra, si Cindy nih mimpiin dia katanya." Rani menunjuk Putra yang sedang ada dalam adegan."

Ara : "Oh si anak ini ya yang dulu masih kecil, udah gede aja ya dia." Ara mengangguk tak sedikitpun merasa asing.

Aku : "Kamu masih inget?" Aku mengernyitkan dahi.

Ara : "Inget lah, orang dia dari dulu sering muncul, si Rina juga kan sering ngomongin dia." Jawab Ara dengan yakin.

"Kita selalu barengan dari SD, kenapa cuma aku yang gak ingat dia sedikitpun? Tapi idola Rina yang lainnya aku ingat jelas semuanya." Aku bergumam sendiri dalam hati.

Rina : "Oh iya Cin, aku juga kemaren mimpi kamu sama Putra."

Aku : "Mimpi apa?"

Rina : "Aku mimpi lagi sama Ara, masuk ke ruangan kaya cafe private room gitu soalnya tempatnya tertutup, nuansa warna coklat gitu, terus pas masuk ke ruangan itu udah ada kamu sama Putra, disana kita ngobrol bareng, terus kalian kasih tahu soal rencana kalau kalian mau menikah. Udah gitu dateng si Rani bawa pasangannya."

Aku : "Loh, kok latar tempatnya sama kaya aku? aku kan gak pernah cerita soal tempatnya gimana ke kamu, aku cuma cerita mimpi ketemu Putra aja terus ngajak foto kan?"

Rina : "Emang sama tempatnya? Udah gitu aku kaya lanjutan mimpi kamu ya? Kamu mimpi foto sama Putra terus bangun, kalau di mimpiku, aku masuk kesana kalian udah nungguin."

Aku : "Kok bisa sih? makin aneh aja semuanya, aku makin penasaran."

Rani : "Ntar dulu, aku sama pasangan? Siapa?"

Rina : "Gak tahu burem, aku cuma liat dia oake kemeja panjang aja, wajahnya blur kaya Cindy pertama kali mimpi Putra."

Aku : "By the way, dia manggil ibunya bunda dan aku liat nama instagram bundanya itu Cindy, jadi bunda cindy ya kayak panggilan Al ke aku. Terus sikap Al manis banget ke aku suka peluk cium, suka bilang sayang, padahal orangtuanya dua-duanya gengsi banget bilang sayang sama orangtua. Kaya dia banget gak sih? Apa jangan-jangan di masa lampau dia itu anakku ya? haha"

Rani : "Bisa jadi ya"

Semakin hari aku semakin penasaran dengan sosok putra yang telah hadir dalam mimpiku. Dia memang seseorang publik figur, tapi sungguh sedikitpun aku tak mengingat dia sebelumnya, walaupun seharusnya aku sering melihatnya dan mendengar namanya, tapi kenapa aku sama sekali tidak bisa punya memory ingatan tentang dia sedikitpun? padahal Rina pun dari dulu sangat mengidolakannya, sementara idola Rina yang lain aku bisa sangat ingat semuanya. Bahkan Ara pun mengingat dia siapa, hanya aku yang tidak memiliki memory tentang dia.

Lihat selengkapnya