Pangeran Charming (Twinflame)

Princess Cindy
Chapter #14

#14 Gagal Bertemu

Ketika aku sedang tertidur nyenyak, tiba-tiba jantungku kembali berdetak hebat sangat kencang, hingga membuatku terbangun. Dan pada saat akan terbangun secara tak sadar aku memanggil nama Putra, dan aku pun langsung menoleh ke arah jam dinding yang ternyata masih menunjukkan pukul 11 malam.

Entah kenapa hatiku resah sekali hari ini, ada perasaan sedih yang membuatku sangat ingin menangis, lalu aku memutuskan untuk membuka akun instagramku. Di beranda ku langsung muncul foto dari akun fanbase Putra, disana mereka sudah mengadakan pertemuan singkat di sebuah mall sambil memberikan kejutan ulangtahun untuk Putra. Dan tanpa pernah ada pemberitahuan ajakan sama sekali, membuatku tak bisa ikut menghadirinya. Jantungku serasa ditikam, perutku sakit sekali serasa diremas.

Hatiku hancur berkeping-keping, aku sudah menyiapkan segalanya untuk bertemu dengannya. Bahkan aku sampai menelusuri kota bandung sekedar mencari sandal yang mirip sepatu kaca, sungguh aku hanya ingin bertemu langsung dengannya tak berharap lebih. Tapi untuk sekedar ingin bertemu saja gagal? Mama mengajakku pergi ke bandung dengan menaiki kereta api, sepanjang perjalanan aku termenung mengingatnya sambil menatap kearah luar jendela. Kenapa rasanya semesta memberi harapan palsu padaku? seolah sudah akan mengabulkan doa yang paling aku inginkan sejak kecil, tapi berakhir dengan sangat kecewa.

Akupun berusaha untuk kembali tidur dengan air mata menetes di pipiku. Saat mulai tertidur, aku kembali mimpi bertemu dengan Putra, disana aku mencarinya di sebuah rumah, aku sangat tahu dia bersembunyi, karena aku melihat kakinya, sementara badannya tertutup selimut.

"Yaah Putra nya gak ada ya, aku pergi ah" ucapku sambil berlalu pergi.

"Kamu mau kemana? mau pergi sama yang lain ya?" Dia tiba-tiba terperanjat keluar dari persembunyiannya dan menarik tanganku.

"Enggak, kan kamu yang sembunyi." Aku hanya tersenyum kecil.

Setelah itu dia selalu mengikuti ku pergi kemanapun seolah tak ingin lepas. Kami kembali kedalam rumah. Disana aku bersandar dibahunya sambil memeluknya, dia menatapku dari dekat dan mencium bibirku. Lalu aku pun kembali terbangun dengan terkejut. Benar-benar aku merasa bibirku seperti baru tersentuh kulit. Mimpi apalagi ini? Sungguh hari ini aku tak bisa tidur nyenyak.

"ya allah engkau tahu betapa aku selalu mengharapkan kehadirannya sejak lama, setidaknya biarkan lah aku memberikan novel karyaku sebagai kenangan padanya, dan ini menjadi salah satu hal yang bisa membuatnya tahu bahwa aku ada di dunia." Aku kembali menceritakan segala rasa sakitku pada tuhan. Tapi detak jantung aneh itu pun tiba-tiba hadir kembali. Aku membuat akun baru instagram dengan nama pena ku dalam novel, dan berusaha memberikan link novelku padanya melalui DM, komentar, dan juga story, tapi tidak satupun terbaca.

  Aku pun kembali menatap tulisanku di salah satu aplikasi menulis dengan bingung, apakah hanya sampai sini akhir ceritaku? Hingga akhirnya aku mendapatkan sebuah pesan dari seorang kreator juga bernama Rachel, disana dia menjelaskan bahwa dia sangat ingin berbincang denganku karena kami punya pengalaman yang sama dengan seseorang dalam mimpi. Aku pun segera membalas pesannya untuk mengalihkan fikiranku.

"Emang kamu di daerah mana? kalo deket enak meet up ya bisa ngobrol, aku seneng kalo ketemu orang yang lagi di koneksi yang sama, jadi aku gak merasa sendiri lagi." jawabanku di pesan itu.

"Aku dari jakarta, salam kenal ya, makasi banyak udah mau balas pesanku. Apa boleh aku minta kontak kamu supaya kita bisa ngobrol lebih lanjut?" Tanpa ragu, aku berikan nomor wa ku, dan dia mulai menghubungiku menceritakan kisah diluar nalarnya yang tak jauh berbeda denganku.

Tunggu! Jakarta? Kota asal Putra, apa kehadirannya jawaban dari doa ku? Aku tiba-tiba teringat komentar dari seorang pengantar paket yang sering mengirim paket ke rumah Putra, disana beliau menyebutkan dimana putra tinggal. Aku pun mulai bergantian menceritakan kisahku, bahkan aku mengatakan padanya siapa karakter Putra sebenarnya di dunia nyata.

Aku : "Kamu jakarta mana sih?"

Rachel : "Jakarta*****"

Aku : "Eh tunggu, jakarta Putra juga rumahnya di jakarta bagian itu, di*****"

Rachel : "Demi apa? itu 16 menit doang dari rumah aku, wait aku punya temen yang suka ikut ngurusin acara gala premier film gitu, aku tanya dia ya pernah ketemu apa enggak." dia pun mencoba menghubungi rekannya itu.

Jujur aku bingung, rencana semesta itu seperti apalagi ini? kenapa lagi2 aku terhubung dengan orang yang ada di sekitar dia? Kemarin bapak yang aku tanyai tentang twinflame pun adalah orang yang cukup sering bertemu dengannya. Kenapa semesta seolah tak mengizinkanku melupakannya sekarang?

Lihat selengkapnya