Pangeran Charming (Twinflame)

Princess Cindy
Chapter #15

#15 Awal Pertemuanku dengan Mbak Gendis

  Saat aku sedang membuka salah satu aplikasi live streaming, aku melihat Pak Darma sedang live disana dan membahas tentang twinflame, disana banyak pasangan twinflame lain yang menceritakan kisah lucu sekaligus sedih mereka. Tapi yang paling menarik perhatianku adalah mbak Gendis, karena banyak kejadian lucu yang dia ceritakan dan hampir sama denganku. Setelah selesai menonton live, aku terfikir untuk mencari akun mbak Gendis, tapi ternyata beliau sudah follow duluan akun ku. Aku sangat bersemangat mengajaknya berkenalan dan menanyakan pengalaman twinflame versi dia.


Aku : "Hai mbak salam kenal ya, aaaah aku senang mbak mau membuka diri ke aku, boleh gak kalau kita saling sharing tentang perjalanan twinflame? biar aku gak merasa sendiri."


Mbak Gendis : "Tentu dong, justru itu makanya aku menghubungi kamu, padahal aku benar-benar membatasi akun ini dari siapapun termasuk pasangan twinflame ku. Tapi gak tau kenapa aku tertarik untuk berteman dengan kamu."


Aku : "Iya loh dari awal liat mbak, aku pengen banget saling sharing, eh baru mau cari akun mbak, ternyata mbak follow aku duluan. Ceritain dong mbak kisah mbak sama pasangan twinflame dari awal pertemuan."


Mbak Gendis : "Gini awalnya, aku sama rekan bisnisku sebut saja namanya Bulan. Kita lagi perjalanan bisnis ke jepang, terus aku bilang kan aku lagi sakit gigi, tiba-tiba dia rekomendasikan dokter gigi kepercayaannya yang katanya sih itu adalah pacarnya. Terus, dia sebutlah nama nya "Dante", disitu hati aku langsung deg "ini nama yang selalu aku sebut, dan aku tulis dalam diary ku." Lalu dia membuat grup telegram yang isinya aku, dia dan Dante, disana aku berkomunikasi dengan Dante tentang obat herbal untuk sakit gigi, karena dia sebenarnya dokter yang gak suka obat-obat kimia. Aku benar-benar merasakan kaya orang jatuh cinta, jantungku berdegup kencang luar biasa setiap mendengar namanya disebut. Tapi aku selalu denial dan menepis perasaan itu karena aku sadar, aku punya suami yang baik, dan 2 orang anak yang sudah beranjak remaja, Dante pun 12 tahun lebih muda dari aku. Tapi ternyata dia meminta nomor wa ku pada Bulan karena merasakan perasaan yang sama, awalnya Bulan tidak mau memberikan karena cemburu, tapi akhirnya Dante berhasil membujuk dia. Disana dia mulai perlahan menjelaskan tentang twinflame karena dia sudah awaken duluan. Awalnya aku menghindar dan tidak mau berkenalan dengannya karena aku fikir ini salah, aku blokir akun wa nya. Tapi ternyata aku tersiksa, aku benar-benar merindukannya, akhirnya aku membuka kembali blokiran itu dan menghubunginya lagi, pelan-pelan dia menjelaskan padaku apa itu twinflame. Dan dia menjelaskan tidak akan pernah merusak rumah tanggaku karena hubungan twinflame tidak sekotor itu. Dia pun menjelaskan bahwa dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Bulan, dan Bulan memang punya suami sampai rela meninggalkan suaminya karena ingin bersama Dante yang memang tampan dan tinggi, seorang dokter sukses pula ya kan? Akhirnya aku dan dia pun berusaha menjelaskan perlahan pada keluarga kami tentang koneksi ini. Dan puji tuhan, suami dan keluarga ku sangat bisa mengerti, dia dekat juga dengan anak-anakku. Sampai sekarang aku sering berjam-jam menelponnya karena memang perasaan rindu antara kami sangat dalam seperti sepasang anak kembar, suamiku mengetahuinya dan tak sedikitpun dia marah karena sudah mengerti, memang sekuat itu koneksi twinflame, bila dipisahkan rasanya sangat sakit. Kami punya misi bersama, kami mau membuka klinik gratis dengan menggunakan obat herbal, karena Dante pun sedang sakit kanker, mbak sangat ingin merawatnya dan berharap dia sepenuhnya pulih, karena keluarganya sudah tak ada yang peduli, mereka hanya peduli pada uang Dante. Dan ibu Dante sudah meninggal sejak Dante usia 12 tahun."


Aku : "Beruntung ya mbak, orang-orang sekitar mau mengerti, jadi mbak gak merasa sendiri karena bisa bercerita tanpa disebut gila. Aku disini selalu disebut halu dan obses mbak, karena ternyata yang punya koneksi twinflame denganku itu seorang public figur. Tapi sumpah, gak tahu kenapa tak sedikitpun aku mengingat tentangnya, padahal sahabatku mengidolakannya dan pasti sering membicarakannya, dia juga terbilang cukup sering muncul di tv, akupun benar-benar aneh seolah semesta bilang bahwa belum saatnya aku mengenalnya. Sejak usia 4 tahun, aku selalu mengimajinasikan diriku sebagai seorang Cinderella, dan menulis namanya di dalam buku, dan aku selalu mempercayai bahwa dia adalah pangeran yang akan membawaku pergi dari hidupku yang kacau, mencintaiku apa adanya sebagai diriku tanpa menuntutku berubah jadi oranglain. Aku selalu berimajinasi bicara sendiri seolah bermain dengannya, aku selalu berusaha mencarinya dan percaya bahwa dia benar-benar ada."


Mbak Gendis : "Wow public figur ya? memang pasti sulit sih kalau itu. Kalau aku, dulu adikku meninggal saat bayi, jujur aku sedih dan menulis nama Dante ini dalam diary, aku selalu menggambarkan dia sebagai adikku, aku mengajaknya bermain seolah dia benar-benar ada, sama seperti kamu. Emang gimana awalnya kamu yakin dia adalah orang yang kamu cari selama ini?"

Lihat selengkapnya