Pangeran Charming (Twinflame)

Princess Cindy
Chapter #22

#22 Unconditional Love

Di malam hari saat anakku sudah tertidur, aku kembali berkirim pesan dengan mbak Gendis.

Aku : Mbak, akhirnya aku udah nemu jawaban dari beberapa pertanyaan yang selama ini berputar di otakku. Kemaren aku kontak kak tiara, dan aku diceritain past life aku yang gak sengaja masuk ke dia, yang katanya dulu Putra itu anak tiriku yang beda 5 tahun dan aku ajak selingkuh setelah tahu kalau dia itu tf aku. Dan aku ngerasa related aja, karena sebelumnya pun aku pernah berfikiran apa dulunya dia anakku ya? karena anakku sikapnya semanis dia, dan panggilan dia ke ibu nya sama kaya panggilan anakku ke aku. Dan disana dibilang aku terlalu terburu-buru, aku mulai sadar dari awal aku berhubunhan dengan karmic pun karena ego ku yang tinggi dan aku yang terburu-buru. Padahal aku gak pernah ceritain apapun ke dia, jadi gak ada kemungkinan buat dia cocoklogi juga. Katanya memang semua akan berulang di kehidupan sekarang, tapi aku dijauhkan dari Putra dengan status sosial yang jomplang sebagai hukuman atas kesalahan yang aku perbuat di masa lampau karena mengajaknya selingkuh."

Mbak Gendis : "Baguslah kalau kamu memang sudah mulai menemukan jawaban, mungkin kamu memang cocok sama dia."

Aku : "Iya mbak, sekarang aku mau mencoba belajar selflove aja. Aku mau berhenti buat mikirin DM(Devine Masculine)/Putra, aku liat dia bahagia kok jadi aku udah tenang, dia baik-baik saja dikelilingi orang-orang yang sayang sama dia. Aku mau belajar untuk gak ketergantungan sama siapapun lagi atau melepas kemelekatan duniawi, karena pada akhirnya di akhir kehidupan kita hanya akan seorang diri iya kan mbak?"

Mbak Gendis : "Dek, dulu mbak pun berfikir seperti kamu dan mbak sampaikan ke Dante, terus Dante jawab "Mbak, di akhir kehidupan memang kita akan seorang diri, tapi kita kan sekarang masih hidup di kehidupan ini, orang-orang baik yang tuhan datangkan ke kehidupan kita itu adalah hadiah yang harus kita syukuri, manfaatkan waktu selagi mereka ada untuk berusaha berbuat baik juga pada mereka." Disitu mbak nangis dek, mbak bilang sama dia untuk terus berjuang bertahan hidup karena dia masih melawan kankernya yang sudah mulai ke stadium akhir, mbak belum siap kehilangan dia." Mbak Gendis menangis tersedu mengirimkan VN padaku.

Lihat selengkapnya