Pangeran Charming (Twinflame)

Princess Cindy
Chapter #23

Extended #22 Part 2 Union(Pertemuan), Pola kehidupan berulang

Saat sedang melanjutkan tulisanku, aku mendapatkan notifikasi tiktok, ada chat dari seseorang yang bernama Peter. Seketika mengingatkanku kembali pada Putra karena banyak huruf yang sama.

Kak Peter : "Assalamu'alaikum, hai ka Cindy salam kenal dariku Peter, aku lihat konten kamu tentang twinflame, apa boleh kita slaing berbagi tentang koneksi ini? Karena aku pun sedang mengalami koneksi ini, hampir membuatku gila, dan aku tidak bisa sembarangan berbagi kepada oranglain, karena mereka hanya menganggap aku halusinasi dan gila."

Aku : "Boleh banget ka, aku justru seneng kalo ada temen sharing, aku pun ngerasa kaya orang gila, dan orang orang gak akan ada yang percaya karena banyak hal diluar nalar disini."

Kak Peter : "Aku ngerasa di teror banget tau, dimana mana aku selalu liat namanya MARIA."

Aku : "Aku juga sama, tiba-tiba aja nemu label baju, huruf nya ketutup sebagian, jadi sisa namanya. namanya, tanggal lahirnya kaya berhubungan sama aku."

Kak Peter : "Aku juga sama, makan di ayam geprek namanya geprek Maria, terus nemu juga potongan kertas nama Maria, mau share sama temen disini, tapi mereka malah judge aku skizofrenia."

Aku : "Ya sama ka, makanya aku seneng banget kalo ada yang sukarela saling berbagi sama aku, apalagi laki-laki ini public figure, btw nama kaka ngingetin aku sama dia juga, karena beberapa hurufnya kek nama dia."

Kak Peter : "Public figure? siapa? arya saloka?"

Aku : "haha kenapa jadi kesitu? Enggak, namanya hampir sama kaya kaka. Putra!"

Kak Peter : "Ya kali aja gitu, kalo dia aku pernah satu sekolah gitu maksudnya, siapa tau aku bisa bantu! Putra ya? Putra Irfandi kah?"

Aku : "Eh, kok langsung bener?"

Kak Peter : "Keliatan auranya sama. cocok juga sama namamu. Makasi banyak ya udah mau saling share sama aku, karena gak semua orang mau."

Aku : "Iya ka, aku juga makasi. Jujur aku juga emang nyari pengalaman twinflame dari sisi DM."

Kak Peter : "Tenang, aku juga pasti bantu balik kamu kok! Nanti malem aku coba project astral ke Putra ya."

Keesokan harinya ka peter kembali menghubungiku.

Kak Peter : "Cindy, aku semalem udah project astral ke Putra. Dia pake baju serba putih, terus kaya banyak kabut gitu tempatnya, tapi pas kabutnya hilang aku lihat kaya curug gitu tempatnya. Kayaknya kalian punya peluang ketemu di curug deh!"

Aku : "Curug? Aku dari kecil selalu cari dia, dan bayanganku dia ada di curug. Kalo kaka gak percaya, ini baca aja novelku, semua kisahku tentang dia lengkap aku ceritain disana." Aku pun memberi link novelku di kwikku padanya.

Kak Peter : "Semalem aku bilang ke dia "Bang putra, ini ada perempuan yang diam diam memperhatikanmu, mencintaimu, dia sudah lama mencarimu dan sekarang sudah menemukanmu, aku yakin jiwamu pun mencarinya", terus dia jawab "maksudnya?" lemes banget dia disitu, terus gak lama kamu muncul pake mahkota kecil di kepala, terus kalian pergi ke curug."

Aku : "Kok bisa ya? Aku takut orang-orang bener, kalau aku ke dia cuma halusinasi, aku berusaha menyangkal semua ini dengan tanya kesana kemari, tapi jawabannya selalu sama "aku dan putra punya koneksi kuat"."

Kak Peter : "Kalian memang punya koneksi kuat Cindy, percayalah nemu potongan kertas yang membentuk nama dia itu kemungkinannya 0.00000000001%, sangat mustahil kalau itu bukan kode semesta, kenapa harus nama dia? kenapa gak huruf lain? Tunggu suatu saat kalian akan bertemu! Semua ini ada rumus pola nya, kalau kamu menemukan polanya, semua akan terjawab!"

Aku : "Maksudnya? Pola apa?"

Kak Peter : "Pola kehidupan, nanti pun kamu akan mengerti."

Aku : Ok, makasi banyak ya kak!"

Aku pun kembali membuka tiktok untuk membuat konten twinflame, namun saat baru membuka aplikasinya, aku menemukan sebuah video dengan tulisan "Kalian sadar gak? kalau dalam kehidupan kita akan ada beberapa kejadian yang berulang setiap 12 tahun sekali?" Aku pun mulai merenung, dan mencoba mengingat kehidupanku di tahun 2012, apakah benar ada yang berulang? sepertinya tidak! Aku tidak ingat ada yang berulang. Aku pun menghubungi Rani untuk mengajaknya lari pagi bersama.

Aku : "Ran, lari pagi yuk besok, gagal mulu nih mau bakar lemak! Inget ya jangan jajan, bakar lemak."

Rani : "Emang kamu tega ngeliat tukang jajanan gak dibeli? aku gak tega Cindy!"

Aku : "Ngeles mulu ah, pokoknya besok subuh kita lari pagi ya!"

Rani : "Ok, besok kamu langsung aja kerumahku ya!"

Saat aku tertidur, aku bermimpi berjalan naik ke daerah pegunungan bersama Rani, membuatku berfikir saat terbangun sepertinya aku harus ke alam untuk mendinginkan fikiranku.

Keesokan harinya aku ke rumah Rani pada pukul 5 pagi. Aku, Rina, dan Rani langsung berangkat lari pagi ke jalan rumah Davin seperti biasanya.

Aku : "Ran, kapan ya aku bisa ketemu Putra? Pengen ketemu sekali aja."

Rani : "Emang kalo ketemu mau ngapain?"

Aku : "Pengen liat matanya, mau aku peluk, bawa pulang, haha."

Rani : "Emang kamu berani?"

Aku : "Ya enggak lah, baru liat fotonya aja aku hampir serangan jantung. Eh ran, rumahnya Davin tuh! Kemaren aku liat dia lagi di wisata deket sini sama istrinya, kayaknya dia lagi di rumah orangtuanya deh."

Rani : "Ada gak ya dia?" Rani terus melirik ke arah rumah Davin.

Rina : "Emang kalo ada mau ngapain?"

Rani : "Pengen perpisahan lah, itung itung pertemuan terakhir hatiku melepas dia."

Aku : "Yailah yang belum move on nih, inget dia suami orang! Awas niat jadi pelakor!"

Rani : "Enak aja, kan aku udah bilang kalau ketemu bakal jadi pertemuan perpisahan buat ngelepas dia."

Tiba-tiba mata kami terbelalak melihat seseorang dengan kaos hitam yang sedang berlari dari arah berlawanan namun dari sisi jalan yang sama dengan kami. Ya, itu Davin, setelah sekian lama tak nampak, kali ini kami bertemu kembali dengan posisi sama seperti 12 tahun yang lalu. Namun, detak jantung itu sudah tak aku rasakan kembali.

Rani : "Aaargh!" Seketika Rani berteriak pelan sesaat setelah Davin melewati kami, dia terus menarik dan mencubit tanganku.

Aku : "Aaargh!" Aku refleks ikut berteriak dan berbalik memukulnya juga, karena sakit dengan cubitannya.

Rina : "Kenapa sih kalian? ada anjing ya? dimana? aku takut!"

Aku : "Ada Davin loh barusan papasan sama kita."

Rina : "Mana sih?"

Aku : "Astagfirullah, kan barusan papasan sama kita, tuh liat!" Aku pun menggerakan badan Rina untuk berbalik, dan menunjuk punggung Davin yang sudah menuju rumahnya.

Rina : "Gak keliatan ah!"

Rani : "Bodo amat, yang penting aku liat. Aaargh akhirnya ketemu lagi."

Aku : "Aduh maaf ya aku sama dia kompakan pake baju item, kayaknya emang ada ikatan batin deh!"

Lihat selengkapnya