Terkadang makhluk halus menampakkan dirinya pada manusia bukan karena ingin, tapi karena tidak punya pilihan lain.
*
Tangan kanan Malia gemetar saat harus membuka pintu kenop kamar mandi. Entah sudah berapa banyak hal aneh yang terjadi selama ia tinggal di pesantren ini. Satu demi satu seperti memaksa tersingkapnya sebuah kenyataan akan suatu rahasia.
Untuk sejenak ia merasa dadanya sesak dan tenggorokannya tak bisa mengeluarkan suara apa pun. Apa yang sebenarnya terjadi pada pesantren ini? Apakah ia sudah mengambil langkah yang salah?
Sraat. Pintu kayu tipis itu terdorong keluar dengan pelan.
“Hai,” sapa seorang remaja laki-laki yang menggunakan celana panjang batik motif Parang Rusak dan atasan kaus lengan panjang berwarna oranye.
Sedikit gugup, gadis itu menoleh ke arah lapangan belakang yang lebih terang. Hanya ada mereka berdua di sana. “Ada apa ya, Mas?” tanyanya sambil berusaha menundukkan kepala.