Paper Mind

Rezky Armitasari
Chapter #8

Love Will Honest

Vianni terbangun pagi itu dengan perasaan yang sulit dijelaskan, masih dengan keadaan bingung dan alarm yang terus berbunyi, dia berusaha bangkit dari tempat tidurnya. Catatan dari alarm yang mengharuskan dirinya membuka diarynya hanya dia diamkan dalam lamunannya tapi dia segera tersadar karena takut orang-orang akan terganggu dengan alarmnya. Dia harus bersiap untuk mengingat lagi walau dengan perasaan pagi itu yang lagi-lagi tidak bisa dia jelaskan, entah kenapa dia sangat sedih hari itu.

***

Apartemen, 13 Juni 2019

Hari ini aku berhasil membuat kesalahan, aku membuat Niscala malu karena perbuatanku sendiri. Aku benar-benar marah pada diriku karena kecerobohanku membuat Niscala harus meninggalkan pekerjaannya dan membuat dia harus berantem dengan Lakeisha. Lakeisha juga harus menanggung malu karena menolongku juga harus menerima amukan dari Niscala padahal itu bukan kesalahannya.

Benar apa kata Jasmine, ini baru masalah kecil, masalah besarnya belum dimulai dan akulah penyebab terbesar dari masalah itu. Kenapa Niscala harus bertemu dengan pembawa masalah sepertiku? Kenapa orang sebaik Niscala harus bertemu dengan kesialan sepertiku? Kenapa orang-orang baik seperti kak Conan dan kak Lakeisha harus berurusan dengan manusia merepotkan sepertiku?

Tuhan, apa benar kehidupanku akan menjadi batu sandungan bagi orang lain? Tidak ada keinginan lebih besar yang aku minta kepadamu lebih daripada kebahagiaan Niscala. Bahkan memimpikan akan hidup bahagia bersama Niscala pun sekarang sudah aku buang jauh-jauh. Aku hanya ingin dia bahagia dan jauh dari masalah apalagi yang ditimbulkan olehku. Aku hanya ingin mengingat seluruh kehidupanku agar aku bisa pergi darinya dan menjauhkan masalah yang dibawa oleh manusia tidak beruntung sepertiku.

Aku mati-matian menutupi kalau Niscala mengenalku agar orang-orang disekitar tidak tahu kalau Niscala menyimpanku di dalam apartemennya. Aku bahkan lebih rela di penjara karena dituduh stalker daripada harus memberitahukan kalau selama ini aku tinggal sama Niscala. Semuanya itu hanya karena aku tidak mau Niscala kena masalah apalagi yang disebabkan olehku, Tuhan. Aku harus bagaimana sekarang? Aku ingin lari tapi aku tidak tahu mau ke mana? Aku ingin pergi dari Niscala tapi aku tidak ingat aku harus menuju ke siapa kalau aku berlari?

Sampai kapan aku akan menjadi penyebab masalah bertubi-tubi yang akan menimpa Niscala, Tuhan? Apa sampai Niscala sadar dan membenciku? Kau mau dia membenciku kemudian mengusirku? Jangan Tuhan, aku hanya manusia lemah yang sebenarnya sangat membutuhkan Niscala. Dalam hati kecilku kalau boleh jujur aku tidak mau berpisah darinya tapi jika bersamaku dia menderita berarti selamanya aku harus menjauh dari dia, bukan? Mungkin sudah saatnya aku meminta Niscala untuk melepaskanku.

***

Sampai di kertas terakhir diary Vianni yang dia baca, air mata Vianni mengalir. Dia ternyata sudah membuat kesalahan yang fatal dengan tinggal bersama Niscala. Rasa-rasanya dia tidak ingin bertemu Niscala pagi itu tapi sepertinya penghuni apartemen selain dirinya belum keluar. Lagipula dia sudah berjanji akan membuatkan sarapan setiap hari pada Niscala tapi bagaimana kalau rasa sakit dalam hatinya membuat moodnya akan parah seharian itu?

Akhirnya Vianni memutuskan bahwa dia harus menghadapi segala hal yang terjadi pagi itu, dia berharap kalau kesalahan kemarin akan membuat Niscala mengusirnya dari apartemennya agar tidak membawa masalah pada Niscala. Ketika berjalan ke ruang dapur, Vianni melihat Conan dan Niscala yang sepertinya sedang memperdebatkan sesuatu dengan sangat serius.

“Niscala, apa yang terjadi sama Vianni kemarin bukan murni kesalahan Lakeisha saja, ada kesalahan aku juga di dalamnya.” Conan berusaha menjelaskan dengan baik.

“Saya sudah bilang kan kalau Vianni tidak perlu dititip atau dipertemukan dengan Lakeisha!” balas Niscala tidak suka.

Conan menghela napas gusar, “Kamu yang tidak melihat kalau selama ini Vianni sangat senang bersama Lakeisha lalu kau mau menyuruhnya tidak bertemu dengan Lakeisha hanya karena kesalahan kemarin?!”

Niscala berbalik dan menatap Conan tajam, “Hanya?! Hanya kak Conan bilang?! Vianni hampir masuk penjara dan harus berurusan dengan manajemenku?! Kak Conan pikir kalau sampai manajemen tahu aku tinggal bersama seorang gadis dalam apartemenku kemudian mereka tidak akan membawa Vianni menjauh dariku?!”

“Lakeisha juga tidak mau kejadian kemarin terjadi pada Vianni, dia tidak mengerti kenapa satpam apartemen kamu langsung menarik paksa dan menuduh orang sembarangan seperti itu?!” Conan juga balas nyolot.

“Hal yang paling mendasar adalah kenapa kak Conan memberikan Vianni ke Lakesiha tanpa sepemberitahuan aku?!” Wajah Niscala sudah merah padam, dia benar-benar marah bahkan Vianni pun memilih terdiam di lorong kamar tidak mendekati mereka.

Lihat selengkapnya