Tiga bulan kemudian …
Niscala berjalan menyusuri koridor rumah sakit itu, “Mas Niscala …” sapa beberapa suster dan orang-orang yang dia lewati.
Niscala melempar senyum sopan seraya membalas sapaan mereka, “Mas Niscala, jadwal mas buat jaga lagi yah?” tanya seorang suster yang keluar dari kamar yang akan Niscala masuki.
“Iya sus, bagaimana yah keadaannya?” senyum Niscala.
Wajah suster itu berubah mendung, “Belum ada perkembangan yang lebih lanjut mas, dokter cuma pesan untuk menjaga tanda-tanda vitalnya.”
Niscala terdiam tapi akhirnya dia mengangguk mengerti, “Terima kasih suster, saya masuk dulu kalau begitu.”
Niscala masuk ke kamar itu dan tampaklah gadis manis yang dia cintai tengah terbaring dengan sangat tenang di tempat tidur itu, “Kenapa cepat sekali ke sini? Apa urusanmu dengan beberapa brand sudah selesai?” tanya Lakeisha yang kebetulan berjaga pagi itu.
“Iya, beberapa sudah selesai tapi ada beberapa yang diundur besok makanya mungkin aku butuh bantuan kamu lagi untuk jaga dia besok.” Niscala menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Santai aja Niscala, kayak sama siapa aja loh! Vianni itu sudah aku anggap kayak adik aku sendiri dari awal kita ketemu, aku juga ingin jaga dia.” Lakeisha melihat Vianni yang masih betah menutup matanya.
Benar, setelah kejadian miris tiga bulan yang lalu, Vianni yang terkena luka tembak segera dibawa ke rumah sakit bersamaan dengan Winola. Sayanganya Winola harus meregang nyawa di meja operasi karena terlalu banyak pendarahan yang terjadi. Sementara operasi Vianni berhasil tapi dia dinyatakan koma oleh dokter karena tembakan yang terkena di bagian vital dan shock yang berkepanjangan.
“Niscala, Vianni bakalan berhasil melewati ini semua kan?” Mereka berdua menatap Vianni yang tertidur layaknya putri tidur.
Hati Niscala sakit membayangkan kalau Vianni benar-benar tidak berhasil melewati semuanya ini, “Dia harus berhasil Lakeisha, dia harus melihat aku dan meyakinkan dirinya kalau hidupnya tidak akan sengsara lagi. Dia harus tahu ketika dia bangun aku sudah menyiapkan segala hal untuk membahagiakan dia.”
“Kau sudah ada di sini?” sapaan Conan memecah konsentrasi Niscala.
“Kau sudah pulang dari pengadilan? Bagaimana hasilnya?” Niscala mengambil tempat duduk di dekat laci kemudian mendekatkannya ke Vianni.
“Hukuman penjara seumur hidup.” Mereka semua menatap Conan dan kemudian Lakeisha memeluk Conan erat.
“Semoga ini bisa membuat Vianni lega dan tidak ketakutan lagi,” ucap Lakeisha yang tenggelam dalam pelukan Conan.
Niscala memegang erat tangan Vianni, “Maaf kak, aku tidak bisa ikut dalam persidangan itu. Aku tidak mau melihat orang yang membuat Vianni seperti ini dan aku trauma dengan kejadian kemarin.”
Conan mengangguk mengerti, kejadian yang menimpa adiknya setelah itu memang sangat berat. Niscala seharusnya mendampingi Vianni dalam masa kritisnya setelah itu tapi nyatanya dia harus mendekam di penjara karena terbukti sidik jarinya tertempel di senjata itu. Seluruh media gempar karena seorang Niscala harus masuk ke dalam penjara, beberapa brand dan drama yang bekerja sama dengannya mulai mengecam. Pasalnya rekan Pandji juga kehilangan nyawa jadi ada kemungkinan Niscala membawa senjata itu juga Pandji.
Beberapa orang ada yang pro dengan Niscala tapi ada juga yang kontra, menganggap kalau Niscala terlalu bucin sampai membunuh orang demi menyelamatkan seorang gadis. Walau begitu, Niscala tidak terlalu memikirkan public, dia hanya memikirkan kekasihnya yang harus menjalani perawatan seorang diri tanpa ada dia di sampingnya. Bahkan setelah dia tahu Vianni harus dioperasi, Niscala juga tidak bisa berbuat apa-apa karena masih ditahan.
Satu bulan terasa seperti di neraka bagi Niscala tapi untung saja keluarga Winola membantu Niscala untuk bebas. Mereka membawa CCTV yang ternyata ada di sekitar halaman villa itu dan menangkap kalau sedari awal Pandji dan rekannya lah yang membawa senjata itu. Niscala akhirnya dibebaskan tapi dia merasa bahwa semuanya benar-benar sudah terlambat, dia menghadapi kenyataan pahit dengan menemui kekasihnya yang divonis koma setelah operasi tersebut.
***
Niscala berdiri di depan gedung yang menjulang tinggi itu, agensi tempat dia bernaung. Dulu tempat ini adalah awal mula kebahagiaannya dalam mengukir jejaknya untuk menjadi musisi yang terkenal tapi sekarang tempat ini penuh dengan kekecewaan. Agensi ini tidak membantunya sama sekali ketika kasusnya sangat panas kala itu. Niscala berjalan sendiri dibantu oleh orang-orang kekasihnya, keluarganya, kakaknya dan Lakeisha. Namun setelah masalah itu selesai dan terbukti namanya bersih, orang-orang itu kembali mengajaknya untuk bekerja sama dan meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Niscala memaafkan tapi dia tidak akan kembali lagi. Dia mencintai dunia seni terutama dunia music tapi saat itu dia merasakan bagaimana berjalan sendiri tanpa ada yang menopangnya. Benar ada keluarganya, kakaknya dan Lakeisha tapi dia memiliki lubang dalam hatinya yang membuatnya patah semangat. Vianni, apa artinya segala yang dia miliki kalau seorang Vianni berada sangat jauh darinya.
“Niscala?” Seseorang menegurnya.