Tak terhingga syukur dan terima kasih kepada penulis kisah cinta terindah, Allah Swt. Pemilik segala cinta. Untuk D’Androse, terima kasih karena memberiku posisi terpenting dalam hidup kalian; Mama, Bapak, Puji, Enggenk, Fhujjar, kalian adalah alasan terbesar untuk setiap kebahagiaan yang kupunya. Terima kasih untuk keluarga besar Z. Tembahan dan B. Zainuddin, untuk warisan DNA dan talentanya. Aku percaya bahwa darah selalu lebih kental daripada air. Terima kasih untuk Megale Idea karena selalu dan selalu menjadi alasan untuk setiap kata-kata yang kutuliskan.
Terima kasih untuk keluarga besar Alpin karena selalu membuatku merasa berada di rumah. Terima kasih siswasiswaku untuk setiap hari dengan warna yang berbeda, terkadang kalianlah yang jadi gurunya. Untuk sahabatsahabatku yang bertambah seiring dengan berjalannya waktu, tidak cukup space untuk menulis nama kalian satu-satu. Terima kasih karena pernah datang, tinggal, dan tak pernah pergi (dari hati). Terima kasih Penerbit Qanita, Mbak Esti, Mbak Melati, dan semua yang telah menjadikan Paquita dan Pangeran Bianglala menjadi nyata.
Teman-teman penulis di Fiksiana, Kampung Fiksi, dan para Pasien Gila 13 Pelangi, terima kasih dan mari terus menulis! Terima kasih untuk para pembaca, kalianlah yang menjadikan kisah ini bermakna. Terima kasih untuk Pangeran Bianglala, hei, kita akan bertemu segera! Aku menyayangi kalian semua. XOXOXO.[]