Para Joki

Farida Zulkaidah Pane
Chapter #3

B. Jovan dan Juki Belajar Bersama

"Mr. Server ini, kok masih aja malas ngerjain tugas, ya? Padahal biasa jadi tempat contekan teman-teman," gurau Juki begitu bertemu Jovan.

"Ah, itu kan, buat soal-soal pemrograman, Juk. Kalau yang teoretis begini, ya malas aku cari jawabannya. Nyalin dari buku atau dari garapanmu kan, sama aja," kilah Jovan cuek.

Itulah Jovan. Mahasiswa pemalas namun selalu mendapat nilai bagus. Benar-benar bikin iri yang lain. Ia hanya bersemangat mengerjakan hal-hal yang menarik baginya. Untungnya, mata kuliah di sini kebanyakan cukup mengundang minat Jovan.

Bagusnya lagi, dia tidak pelit menyebar contekan kalau berurusan dengan tugas-tugas yang menuntut logika dan tidak ada jawabannya di buku pegangan. Makanya, teman-temannya tidak perlu merasa cemburu berkepanjangan.

Di jurusan ini, memang diizinkan bagi para mahasiswa untuk saling menyalin tugas. Syaratnya satu, dia harus memahami isi yang ditulisnya dan dapat menerangkan dengan gamblang saat demo atau presentasi.

Itulah yang membuat populernya istilah "server" di antara mereka. Gelar ini diberikan kepada para mahasiswa yang biasa dijadikan bahan rujukan untuk mengerjakan tugas, dan Jovan langsung melejit sebagai salah satu di antaranya.

Bagaimana tidak? Awalnya, Jovan masuk ke jurusan ini dalam kondisi sama sekali buta komputer. Menyadari harus segera mengejar ketertinggalannya mengenal kotak ajaib ini, Jovan pun mengajak Juki ke warnet untuk belajar.

"Mahasiswa baru, ya?" tebak petugas warnet melihat gelagat keduanya yang celingukan begitu memasuki ruangan.

"Eh, iya, Mas. Mau sewa komputernya satu jam aja buat berdua," jawab Jovan belingsatan.

"Oh, boleh. Itu yang pojok lagi kosong," tunjuk petugas warnet ke arah yang sebenarnya sedari tadi sudah diketahui Jovan dan Juki kalau komputernya menganggur.

"Eh, langsung aja, Mas?" tanya Juki ragu-ragu.

"Iya, langsung aja pakai," sahut petugas warnet sambil tersenyum lebar.

Jovan melangkah dengan tatapan nanar, tidak paham dengan segala aktivitas yang dilakukan para pengguna komputer di sana. Sedangkan Juki, berkali-kali menoleh ke kanan-kiri sambil mencengkeram lengan Jovan selama berjalan.

Begitu duduk, mereka berdua kebingungan menatap layar di depannya. "Gimana cara nyalainnya?" bisik Juki pada Jovan.

Mereka berdua melirik ke pelanggan sebelah yang baru saja datang. Melihat dia langsung menekan tombol besar di pojok kanan atas balok yang berdiri di sebelah layar, Jovan pun buru-buru meniru.

Saat pelanggan itu terdiam menunggu komputernya memuat tampilan awal, mereka berdua pun berusaha tenang dan sabar menatap layarnya sendiri. Begitu tampak latar biru terang dengan gambar empat kotak warna-warni, pelanggan sebelah segera menggerakkan tetikus dan sesekali memencet tombol kirinya.

Lihat selengkapnya