SAYAP ROH MERPATI mengepak cepat menuju portal dunia manusia di depan pandangan. Di kanan-kiri banyak roh binatang yang berlarian dengan tujuan yang sama. Di belakang, sekelompok iblis berwujud manusia menyerang teman-teman roh Merpati. Dia juga mendengar para roh binatang darat kesal dengan pepohonan dunia arwah yang mempersempit pergerakan mereka.
“Cepat, sedikit lagi kita sampai di portal!” teriak roh Kelinci di bawah pandangan roh Merpati.
Namun, roh Merpati merasakan sayap kanannya tertembak energi kegelapan. Dia terjatuh ke rerumputan hijau. Sayap kanan roh Merpati sakit, mirip tergores pisau, dan tidak bisa digerakkan. Iblis di depannya memancarkan aura kegelapan yang mengerikan. Tangannya yang melepuh memegang tubuh roh Merpati. Dia jijik melihatnya, ibarat bulu putih sewarna salju terkena ingus manusia.
“Kau mau apa dari kami?” hardik roh Merpati, bagaikan bicara kasar kepada maling di dunia manusia.
Suara dan napas roh Merpati hendak habis. Genggaman tangannya begitu erat. Mata hitam iblis itu tajam mirip elang. Dia membuka tudung kepala. Tidak ada sehelai rambut pun di kepalanya. Melainkan luka bakar besar yang ingin membuat roh Merpati muntah.