Para Pencari Cinta

Topan We
Chapter #38

Bekerja Sama Dengan Polisi

Iwan duduk seorang diri di bangku taman, menikmati semilir angin malam yang menyegarkan. Hatinya terasa lega setelah seharian penuh bekerja keras di rumah makan tempatnya bernaung. Pekerjaan yang menurutnya cukup sederhana, meskipun sering kali menuntut kesabaran ekstra. Ia menyukai ketenangan yang ada di malam hari, saat segala hiruk-pikuk dunia perlahan menghilang dan menggantinya dengan ketenangan. Sambil menatap bintang yang mulai tampak di langit, Iwan membuka aplikasi Facebook di ponselnya dan menulis pesan untuk pacarnya, Lia.

“Lia, kamu lagi sibuk ya? Aku mau ngasih sesuatu sama kamu."

Sudah beberapa menit berlalu, namun belum ada balasan dari Lia. Ia mulai merasa sedikit cemas, meski ia tahu Lia terkadang seperti itu. Namun, Iwan tak bisa menghilangkan rasa ingin tahu. Pikirannya melayang sejenak, merenung tentang hubungan mereka. Meski begitu, ia tidak terlalu mengganggu, hanya berharap Lia segera membalas pesan tersebut.

Di taman, suasana semakin sepi. Beberapa pasangan tampak sedang berjalan bersama, berbincang dengan suara pelan, menikmati kebersamaan mereka. Iwan sedikit iri melihat mereka. Keinginannya untuk bisa meluangkan rasa rindu kepada Lia, bercerita tentang segala hal yang mengusik pikirannya, memang semakin besar. Namun malam ini, ia harus menghadapinya sendiri.

Tiba-tiba, seseorang menghampiri Iwan. Seorang pria bertubuh besar, tegap, mengenakan kaos ketat berwarna hitam dan celana panjang yang tampak pas di tubuhnya. Rambutnya cepak, rapi, dan terlihat sangat profesional. Wajahnya serius, namun tidak menakutkan. Iwan memandang pria itu dengan tatapan penasaran. Tanpa banyak basa-basi, pria tersebut menyapanya.

“Maaf, kamu Iwan kan? Yang kerja di rumah makan Uda?” pria itu bertanya, suara tegas namun tidak kasar.

Iwan sedikit terkejut mendengar namanya disebut. Ia menatap pria tersebut dengan bingung. “Iya, benar. Ada apa ya, Pak?”

Pria itu tersenyum tipis, lalu memperkenalkan dirinya. “Nama saya Agan. Saya petugas kepolisian. Maaf mengganggu, tapi saya butuh bicara denganmu sebentar.”

Agan semakin mendekat dan mulai melirik kiri kanan, berharap tak ada seorang pun yang melihat percakapan mereka.

Lihat selengkapnya