Para Pencari Cinta

Topan We
Chapter #50

Hampir Satu Tahun Kemudian

Menginjak hampir satu tahun, Iwan dan Lia semakin mendalam dalam perjalanan hubungan asmara yang penuh lika-liku. Banyak hal telah mereka lewati bersama, dan meskipun tantangan seringkali datang silih berganti, mereka merasakan bahwa cinta mereka semakin kuat.

Iwan, yang hanya seorang pemuda desa dengan segudang impian besar, kini telah menemukan tempatnya. Setelah sekian lama menganggur dan berjuang mencari pekerjaan yang layak, ia akhirnya bekerja sebagai seorang pesuruh di sebuah sekolah dasar di dekat kampung mereka. Tugasnya sederhana, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gaji yang diterima memang tak seberapa, namun Iwan merasa bersyukur. Ia tahu, dengan pekerjaan ini, ia bisa lebih banyak bersama Lia, wanita yang dari sejak dulu menjadi bagian dari hidupnya.

Setiap pagi, Iwan berangkat ke sekolah dengan langkah yang tegap. Meski harus berangkat lebih pagi dan pulang lebih larut, hatinya tetap ringan. Ia tahu, dengan cara ini, ia bisa memberi sedikit lebih banyak kepada Lia, meskipun mereka masih hidup sederhana. Lia sendiri, di sisi lain, mulai membuka warung kecil di depan rumah. Ia menjual makanan dan minuman ringan untuk membantu keuangan keluarganya. Tak lain dan tak bukan, semua kebutuhan Lia dicukupi oleh Iwan. Termasuk modal untuk membuka warung kecil di rumahnya.

Sementara itu, di sisi lain, Irfan, yang sejak lama berjuang untuk mendapatkan pekerjaan yang mapan, masih berkutat dengan lamaran kerja yang terus ia kirimkan ke berbagai perusahaan. Tak jarang, ia mengeluh tentang betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan di luar sana. Namun, meskipun begitu, Irfan tak pernah menyerah. Ia terus berharap, suatu saat nanti, ada pintu kesempatan yang terbuka untuknya. Kadang-kadang, ia merasa cemas dan takut jika waktu terus berlalu tanpa ada perubahan yang berarti. Tetapi, sahabat-sahabatnya, Iwan dan Hasan, selalu mengingatkan bahwa kesabaran adalah kunci untuk mencapai apa yang diinginkan.

Hasan, yang kini tengah berada di Maluku, tiba-tiba muncul dalam pembicaraan melalui telepon beberapa hari lalu. Kabar yang dibawanya mengagetkan sekaligus membahagiakan Iwan dan Irfan. Hasan, yang selama ini hidup terpisah jauh dari mereka, akhirnya mengumumkan bahwa ia sudah memiliki calon istri. Kabar ini tentu saja menjadi berita yang sangat dinantikan oleh Iwan dan Irfan, yang sudah lama merindukan kabar baik dari sahabat mereka.

"Hah, udah ada calon, Cong? Akhirnya ya, Cong!" ujar Iwan dengan penuh rasa bahagia.

"Aing udah menemukan seseorang yang spesial. Kakak ipar aing yang ngenalin cewek itu dan aing rasa dia adalah orang yang tepat untuk dijadikan calon istri," jawab Hasan dengan suara ceria di ujung telepon.

Iwan dan Irfan saling berpandangan, mereka tentu senang mendengar kabar tersebut. Hasan berbicara dengan antusiasme yang jelas terdengar. Keceriaannya semakin terasa ketika ia menyebutkan bahwa ia akan segera menikah dengan gadis desa itu saat pulang nanti.

"Jadi berarti nanti langsung nikah abis pulang dari Maluku, Cong?" tanya Irfan, penasaran.

Lihat selengkapnya