Para Pencari Cinta

Topan We
Chapter #54

Kacong Sudah Beranak, Iwok Ingin Menikah

Dua tahun sudah berlalu, Iwan merasa hidupnya masih belum banyak berubah, meskipun kini usia sudah menginjak 27 tahun. Neneknya, yang selalu menjadi tempat Iwan mencari perlindungan dan nasihat, kini semakin tua. Meskipun demikian, mata neneknya masih penuh dengan harapan untuknya. Harapan yang entah kenapa, selalu membuat Iwan merasa sedikit cemas.

Saat itu, sore yang tenang, Iwan duduk di samping nenek di teras rumah. Angin sepoi-sepoi berhembus, menggoyangkan daun-daun yang ada di sekitar mereka. Nenek menatap Iwan dengan senyum yang biasa, namun kali ini ada yang berbeda di mata nenek.

“Wok, apa kamu udah mulai menabung?” tanya nenek dengan nada lembut, namun ada keinginan yang tertahan di sana.

Iwan terdiam sejenak. Ia tahu apa yang dimaksudkan oleh neneknya. Bukan untuk meminta uang, melainkan harapan agar Iwan memiliki masa depan yang lebih baik. Nenek tidak ingin bergantung pada Iwan untuk memenuhi kebutuhannya di masa depan, apalagi sekarang Iwan sudah mulai bekerja. Tetapi, Iwan tahu bahwa nenek juga tidak bisa memberikan banyak hal kepada dirinya. Iwan berpikir, kalau bukan dia sendiri yang berusaha, siapa lagi?

“Udah, Mak. Uang itu udah disimpan di tempat yang aman,” jawab Iwan, berusaha meyakinkan neneknya.

Nenek mengangguk pelan, tetapi matanya masih memancarkan kecemasan. “Tapi benar, kan? Jangan hanya sekedar janji. Emak tahu, kalau kamu enggak mulai dari sekarang, kapan lagi.”

Iwan tersenyum tipis. Ia tahu nenek hanya ingin yang terbaik untuknya. Namun, jujur saja, Iwan merasa perasaan itu sudah mulai kehilangan maknanya. Apalagi jika mengingat kenyataan bahwa ia selalu bisa dengan mudah dikelabui oleh godaan—terutama godaan dari perempuan. Uang yang ia hasilkan seakan tak pernah cukup. Apalagi jika ada perempuan yang meminta ini itu. Iwan akan segera memberikannya tanpa pikir panjang.

Lihat selengkapnya