Puji syukur kehadirat Allah Swt. dan shalawat terbaik untuk Muhammad Rasulullah Saw. beserta keluarganya.
Sejak fajar dakwah menyingsing di cakrawala dunia, tak sedikit aral dan hambatan yang menghalangi sampainya sinaran cahaya itu ke seluruh penjuru alam. Laksana awan hitam yang menyelimuti angkasa, berbagai kekuatan gelap mencoba menghambat terpancarnya cahaya Islam yang akan menerangi alam semesta.
Para nabi adalah pembawa cahaya Allah. Sejak nabi pertama yang diutus oleh Allah Swt. selalu ada musuh/penentang yang mengisi perjalanan dakwah mereka dalam mengemban risalah-Nya.
Allah Swt. berfirman,
Dan demikianlah bagi tiap-tiap nabi itu Kami jadikan musuh, yaitu setan-setan dari (jenis) manusia dan (jenis) jin (QS AlAn‘âm [6]: 112).
Para musuh/penentang itu bukannya tanpa hikmah. Syaikh Mutawalli Al-Sya‘rawi dalam tafsirnya menyatakan bahwa justru keberadaan musuh para nabi itu membawa suatu faedah yang amat besar bagi risalah yang mereka bawa. Dengannya, manusia akan mudah membedakan antara kebenaran dan kebatilan, antara kebaikan dan keburukan. Pepatah menyebutkan, “Kebatilan adalah salah satu tentara kebenaran!” Sebab, hadirnya kebatilan akan membuat manusia semakin bersemangat menggali kebenaran.