Para Pengobar Perubahan

Bulan Separuh
Chapter #7

Adegan 6 (bersama pak camat)

Narator:

Kericuhan telah terjadi di balai desa itu. Sebuah kericuhan yang berdarah-darah. Memakan korban luka-luka, yang dialami hampir seluruh warga, yang ada di sana. Bahkan, tak jarang di antaranya, dalam keadaan lumpuh. Bagaimana dengan nasib Arif dan Ahmed? Mereka dan beberapa tokoh yang dianggap, sebagai pemimpin-pemimpin pergerakan pun disekap. Tidak terbayangkan, kekejaman apa yang mereka alami, dalam penyekapan itu. Beberapa oknum pelaku tirani, bermaksud membuat mereka, kembali bertekuk lutut sebagaimana sebelumnya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, mereka terus menolak, dan resikonya, mereka terus mengalami penyiksaan yang tiada henti-hentinya. Sementara Ana, yang sudah menjalin komunikasi dengan teman-temannya, ia pun bergerak, membawa bukti-bukti beserta sebagian warga, untuk melapor ke kantor kecamatan.


Ana:

Pak, saya mohon pertemukan kami dengan Pak Camat sekarang Pak.


Cameo 2 perempuan (ibu-ibu warga desa):

Iya Pak. Keadaan di desa kami sangat genting. Walaupun kami belum membuat janji dengan Pak Camat, seperti yang Bapak bilang tadi, kami mohon, izinkan kami bertemu dengan Pak Camat.


Ana:

Itu dia Pak Camat.

Pakā€¦ (gimik memohon)


Agung (Camat):

Iya Dik. Tenang, tenang. Adik dan Ibu ini silakan ikut saya masuk. Sisanya mohon tunggu di sini saja ya. Biar kita bisa bicara dengan lebih kondusif.


Cameo 2 perempuan (ibu-ibu warga desa):

Iya Pak. Terima kasih Bapak.

Lihat selengkapnya