Pesan dari Deni masuk ke ponselku saat aku sedang sibuk di dapur menyiapkan makan siang untuk puluhan penumpang dan kru kapal. Sebuah undangan pertunangan yang terkesan penuh kegembiraan.
"Dengan bahagia yang mengombak di hati, kami (Deni dan Cleo) mengundangmu untuk berlabuh sejenak di acara pertunangan kami pada minggu pagi pertama di bulan ini, di Resto LilyPut, Putat Jaya. Buka saja Map, kau akan menemukan tempat itu. Datanglah, dan lengkapi kebahagiaan kami."
Sejurus aku berpikir. Minggu pagi pertama bulan ini, itu berarti tiga hari lagi. Aku mengecek jadwalku yang kusimpan di ponsel. Minggu pagi, posisi kapalku sandar di Tanjung Perak sampai sekitar jam satu. Sepertinya aku bisa mencuri waktu untuk datang ke sana.
"Undangan pertunangan Deni?" Izal, teman sedapurku , bertanya melihat aku menatap ponselku. Aku mengangguk. Tentunya Izal juga dapat undangan yang sama.
"Kau mau datang? Kapal kita pas sandar minggu pagi," tanyaku. Izal menggeleng.
"Salah satu dari kita harus tetap di sini. Si Anjing Laut bisa marah kalau kita semua pergi."(Anjing Laut adalah sebutan kami untuk kapten kapal. Itu bukan umpatan. Itu penghormatan. Menunjukkan betapa lamanya dia sudah berlayar).