[Tiara Nadira]
Ini dimana?
Aku menyesuaikan penglihatan memastikan dimana sekarang berada. Tempat ini bukannya lapangan tapi mengapa penuh anak-anak sekolah SMA yang memakai seragam lengkap yaitu putih abu-abu sedang berada di sana.
Bella juga mulai membuka matanya. Ia sepertinya sangat terkejut tapi digantikan dengan senyuman menghiasi wajahnya saat ini
Saat Bella akan ke dalam aku mencegahnya masuk. Mana ada pasar malam tapi dioperasikan siang-siang? lagipula seingat ku tadi jam menunjukkan pukul lima tapi mengapa disini jadi masih siang hari?
Aku menarik lengan Bella yang memakai jam tangan di sana menunjukan pukul dua siang. what! apa-apaan ini?
Selain keanehan dari Agung bahkan waktu pun ikut-ikutan aneh dan lapangan ini adalah lapangan saat aku dan Bella menjadi sorotan pemuda-pemuda main bola tapi sekarang dipenuhi wahana permainan khas pasar malam. Padahal memasangkan aneka permainan seluas ini akan membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga hari dan tidak mungkin secepat kilat seperti sekarang kecuali ... tidak tidak aku tidak boleh berpikir macam-macam.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Apa gara-gara kami diluar saat menjelang Magrib keadaan berubah menjadi drastis begini?
Banyak pertanyaan muncul di kepalaku tapi tidak ada satupun yang mau menjelaskan tentang semua ini. Karena aku sibuk dengan pikiranku Bella menghilang dan sudah ada di depan pintu masuk pasar malam, eh malam apa siang sih? aku berdecak bahkan bingung pasar ini harus disebut bagaimana.
"Bella kok ninggalin aku sih?" aku menggerutu kesal Bella tak mau diam dulu walau sebentar.
"Lo sih lama, eh ini langsung masuk kayak si Agung apa bayar dulu? gue udah gak sabar dong pengen coba satu per satu permainannya." Bella tersenyum sumringah melihat satu persatu permainan di depannya seolah ingin mencoba satu-satu tanpa henti.
Tiba-tiba seorang anak laki-laki sekitar umur tujuh tahunan muncul menghampiri kami berdua.
"Kakak mau masuk?" tanyanya tersenyum ke arah kami berdua.
"Iya dek, kamu tau caranya?" bukan aku yang menjawab melainkan Bella.