[Bella Mewangi]
Katanya Tiara takut sendirian eh pas aku ajak main wahana pancing ikan yang hadiahnya boneka eh dia malah menolak mentah-mentah. Memang apa salahnya punya boneka bentuknya abstrak? siapa tahu boneka itu boneka limited edition dan jika dijual lagi harganya miliaran atau triliunan rupiah, kan aku jadi nambah kaya tujuh tanjakan tujuh turunan. Lumayanlah buat masa depan gak perlu susah-susah cari kerjaan alias tinggal menikmati hasil.
Lagipula aku bosan berada di rumah yang selalu mendengar kata les dan les dari mulut kedua orang tuaku. Aku tahu itu demi kebaikan agar kelak aku ini menjadi orang yang berguna namun tidak begini caranya. Mau membela diri pun mereka akan mengatakan aku ini anak pembangkang dan tak pernah menurut apa kata orang tua selanjutnya perkataan lain yang membuat hatiku sakit. Memang jadi orang kaya itu enak namun tetap saja masalah selalu aja ada mengikutinya.
"Oke, nanti kalau lo bosen susul gue kesini!" teriakku namun Tiara menghiraukan tanpa menoleh ke arahku. Biasa efek masih ngambek karena aku tadi menggodanya jadi pasangan Agung.
Tiara dan Agung itu ibarat Tom dan Jerry tapi versi manusia kadang akur tapi jarang, kadang gelud alias berantem terus sampai aku pusing melihat keanehan mereka berdua dan menurut ramalanku eh tebakan cinta yang aku pelajari selama jadi sahabat Tiara, seratus persen diantara mereka berdua ada yang menyimpan rasa entah siapa duluan kita lihat saja tanggal mainnya nanti hohoho.
Karena permainan disini gratis setelah membayar tiket masuk. Aku buru-buru menuju permainan mancing yang telah mencuri perhatian ku dan lebih kerennya kolam ikannya itu sangat luas sehingga mau berenang sekalian juga boleh tapi kalau urat malunya udah putus. Kalau merasa masih waras mah jangan karena rasa malu itu akan dikenang seumur hidup.
Aku mengambil alat pancing khusus yang memiliki gagang merah soalnya itu warna favorit setelah warna hitam. Mulai duduk di tepi kolam lalu melemparkan pancingan menunggu ikan yang akan masuk dalam perangkap ku.