[Agung Guintara]
Lapangan sepak bola kebetulan sepi pengunjung sehingga membuat gue nggak merasa malu-malu amat lah ngajarin sepak bola ke Tiara dan Bella takutnya teknik yang gue kuasai tentang bola masih minim dan salah-salah.
"Tendang bolanya ke gue coba!" titah gue mengintruksi pada Bella.
Bella pun melakukan tendangan cukup baik ke arah gue sedangkan Tiara memakai trik penuh perhitungan yang membuat gue agak kesal menunggu dia nendang itu bola. Lagian gue cuma nyuruh nendang bukan rebus tuh bola sampai sari-sarinya keluar jadi nggak perlu kelamaan mikir. Baru setelah lima belas detik lamanya, Tiara menendang bola namun tak sampai ke arah gue.
"Piranha pake tenaga lah nendang bolanya. Lo belum makan siang? lemes banget," gue melayangkan teguran ringan daripada Tiara semakin tak karuan saat menendang bola.
"Males," sahutnya tak acuh.
Gue menghela napas. "Kalau males duduk sana di rumput, sekalian makan rumputnya biar lo nggak kelaparan."
"Memang gue kambing apa?" ucapnya tak terima.
Gue tersenyum, meralat ucapannya. "Lebih tepatnya saun the sheep,"
Tiara melempar sebelah sepatunya tapi berhubung repleks gue baik jadi sepatu itu tidak sampai mengenai target yaitu gue sendiri. Dasar murid nggak punya akhlak! harusnya dia menghormati gue sebagai pelatih, ini malah dikasih lemparan sepatu. Mau jadi apa nanti anak itu, gue heran dan tak habis pikir.
Gue perhatiin Bella masih semangat meskipun keringat bahkan mukanya udah mirip kepiting kukus nah yang gue aneh sama si Tiara, bukannya latihan malah asyik cabut rumput kan melenceng dari tema hari ini.
"Ra, lo ngapain sih? gabut?" gue mendekat memperhatikan dia duduk selonjoran sambil cabut rumput.
Tiara mendongak lalu menunduk lagi. "Makan rumput sesuai perintah lo," ketusnya tidak ada manisnya.
Gue kaget. "Serius? gue hanya kira-kira lho kalau lo sepupuan sama si saun?" padahal ucapan tadi hanya becandaan eh dia lakuin dengan penuh penghayatan. Hebat!
"Gung, gue capek mau pulang!" Bella menghampiri gue dan Tiara sambil membawa bola yang langsung di lempar begitu saja ke depan wajah gue. Ceritanya balas dendam diparkiran tadi kayaknya.