Pasar Malam Terkutuk

Yaraa
Chapter #47

47. Cara

Menunggu lama tanpa kepastian waktu datangnya adalah kegiatan cukup menyiksa. Meskipun tempat asing yang dijajaki kalau tahu orang itu akan datang tepat pada waktu, semua akan bisa diterima dengan lapang hati namun kali ini berbeda bahkan Agung sudah kesal badan hingga kesal hati. Tiara maupun Arga tidak juga muncul entah mencari ke daratan mana mereka berjalan eh melayang.


"Agung!"


Agung mengelus dada, kaget dengan kemunculan Tiara pas di depan wajahnya. Mentang-mentang menjadi roh seenaknya muncul tanpa permisi atau setidaknya mengucap salam terlebih dahulu.


"Lo bisa nggak munculnya baik-baik minimal permisi dan gak usah muncul di depan muka gue tiba-tiba!" kesal Agung emosi.


"Gue udah panggil nama lo tapi lo nggak ngejawab," balas Tiara aneh dengan Agung yang marah padanya.


"Mana gue denger Tiara, kalau suara lo mirip mbak-mbak penghuni pohon beringin!" 


Tiara menyentuh pipinya. "Emang gue udah mirip dia?"


"Iya mirip banget."


"Tapi kenapa lo nggak takut dan kabur lihat gue?" tanya Tiara tersinggung.


"Ya... gue kan bukan cowok penakut jadi mau seseram apapun wujud lo sama si bocil, gue gak takut sama sekali," ujar Agung menepuk dada bangga.


"Yakin?"


Agung tersenyum kaku, kemudian menggeleng. "Nggak sih."


Tiara berdecih katanya Agung berani giliran ekspresi Tiara agak emosi langsung ciut nyalinya kan tidak konsisten sama ucapan yang baru saja dikumandangkan. Dasar modal berani setengah, setengahnya lagi rasa takut mendominasi.


"Lo darimana?" tanya Agung penuh selidik.


"Dari mana-mana sama Arga."


Agung berdecak. "Serius Tiara! gue gak lagi bercanda."


"Gue juga, siapa yang becanda?"


"Terus hasilnya apa?" lanjut Agung ingin tahu.


Tiara menggeleng pelan. "Nggak menghasilkan apa-apa tapi kayaknya satu-satunya jalan itu ya... memainkan nada yang tidak pernah didengar oleh siapapun."


"Tau darimana teori itu?"


"Feeling, you know feeling?" ungkap Tiara kesal bukan main.


"Sok Inggris lo, makan aja masih pake nasi!" cibir Agung memutar bola mata.


"Emang lo makan pake apa?"

Lihat selengkapnya