Saat mobil mereka sudah berangkat untuk pulang. Mereka sudah tiba dirumah, Bibi Maria dan Isabella menyambut kedatangan mereka. Biasanya Clara akan memasuki rumah penuh gembira dan memeluk bibi dan Isabella dengan kehangatan tapi kali ini hawanya menjadi dingin dan suram karna Clara masuk ke rumah dengan wajah datar dengan mata kosong ia tidak memeluk bibi dan Isabella, malah langsung duduk di sofa.
Melihat tingkah Clara membuat bibi dan Isabella bertanya apa ia terjadi saat di perjalanan.
"Clara sayang, kau kenapa hmm biasanya kau datang di rumah dengan ceria dan peluk kami tapi kenapa sekarang enggak"
Bibi maria ingin mendapatkan jawaban, tapi Clara tidak menjawab malah masih diam seperti patung.
Kini Isabella membuka pembicaraan tapi baru satu kata ada suara buka pintu ternyata itu adalah paman Norman, bibi Maria segera menghampiri paman Norman
"Norman apa yang terjadi dengan Clara"
"Apa ada yang menyakiti kalian"
Paman Norman juga sama tidak menjawab tapi berusaha untuk bibi tenang lalu bicara lagi.
"Ada masalah"
Tetap tidak ada jawaban.
"Atau ada apa dengan Peter dan Marina"
"Apa yang sebenarnya terjadi!"
Kini bibi maria mulai cemas, suasana di rumah menjadi cerkam.
Isabella cuma bisa diam sambil melihat kakaknya.
Clara menghelat napas panjang dan mulai membuka bicaraan.
"Paman, bibi sejak kapan kalian hutang" *Menatap paman dan bibi*
Mendengar yang di bicara Clara bibi kaget langsung menoleh ke Clara.
Lalu dia noleh ke suaminya Norman.
"Dia tau, bagaimana dia-"
"Pas di pom bensin aku di suruh paman untuk membeli koran pas mau balik, tidak sengaja melihat dua orang pria yang sama aku lihat hari kemarin lalu bersembunyi untuk menguping bicaraan"
Sudah penjelasankan kejadian Clara nunduk kepala lagi, bibi menoleh ke paman Norman ia masih ragu apa yang di bicarakan Clara.
"Apakah benar" jawab Maria.
*Menghela napas* "iya, itu benar" *paman Norman menjawab sambil mengganguk*.
Kini bibi maria juga tidak bisa berkata apa-apa lagi saat mengetahui kejadian nya.
Sekarang mereka duduk disofa kecuali Isabella mereka tidak mengeluarkan kata apa-apa cuma diam saja.
Paman Norman memberanikan diri untuk bicara "Clara aku tau kau kecewa tapi kami ada alasa-"
"Alasan?"
"Alasan apa"
"Kenapa kalian membohongi ku, seharusnya kalian tidak perlu melakukan itu kepada kami berdua dan, dan tidak perlu sampai hutang juga"
"Tapi nak, jika kami melakukan itu nyawa mu bisa melayang". Kini bibi Maria yang berbicara.
"Maksudnya?" Clara tidak mengerti apa yang dimaksud bibi.
"Bukan nya paman dan bibi membayar pemulihan luka di kepala ku dari uang yang ibuku sebelum wafat"
"Uang itu jatuh di sungai saat paman menyelamatkan kau dan Isabella dan itu adalah satu satunya kami punya"
"Sebenarnya hutang nya tidak besar tapi bunga nya besar"