Blurb
Setelah menggeledah seisi rumah yang telah berantakan, paman Mantikei mendekat padaku lalu memeluk dan menitikkan air matanya tanpa sepatah katapun.
Aku ikut menangis kencang di pelukan paman hingga membasahi bahunya. Dalam pelukan itu, paman berkata bahwa ia berjanji akan menemukan mamah dan papah, sekaligus menghukum orang jahat yang telah menculiknya.
Aku tak mau hanya berdiam saja, aku ingin membantu paman. Maka dari itu, aku pun masuk ke barisan pasukan elit Dayak, 'Pasukan Merah' yang dipimpin langsung oleh pamanku.
Siapapun kalian yang telah menculik mamah dan papah, aku akan datang membawa kematian pada kalian.