PATRICIA MUDA

Ardhi Widjaya
Chapter #27

Krisis Kepemimpinan

From : (Delilah Handojo)

dell_cute@mummymail.com

To      : (Devita Riana)

vita-spears@yahoo.com

Sunday, 28 October 2001

 

Halo mbak Vita,

Kali ini aku coba kirim email aja ya ke kamu, abisnya aku malu kalo ngomong langsung, takut ada yang denger padahal aku mau curhat, hehehe. Semalem aku pulang dari pensi nggak jadi numpang mbak Vita sama mas Aryo karena aku dianter sama mas Wibi, naik mobil klasiknya. Bukannya aku tertarik sama mobil klasiknya aja sih, tapi mas Wibi keliatan unik aja dan beda dari cowok kebanyakan menurutku.

Tapi ya aku sekedar dianter aja sih mbak, kirain aku bakal ditembak lho ternyata enggak, apa aku yang ke-ge er-an ya mbak? Jujur sih, aku terpesona lho liat mas Wibi main bass gitar di pensi semalem. Trenyuh banget sama lagu Roman Picisan dari Dewa 19 yang ditampilkan sama band-nya. Aku jadi masih terngiang-ngiang sama lagunya “malam-malamku bagai malam seribu bintang yang terbentang di angkasa bila kau di sini”.

Waktu pertama ketemu mas Wibi saat makan siang di rumahnya sama ayahku, aku sih belum ada perasaan kayak sekarang sama dia. Tapi setelah kenal di mading. Liat dia yang care sama mas Bagus padahal banyak yang gak suka sama mas Bagus membuatku bersimpati. Pasti mas Wibi ini perasaannya lembut ya. Apalagi penampilannya semalem. Dia pakai kostum jaket hoodie warna biru dengan sablon logo band-nya, aku akui dia keliatan ganteng deh mbak….

Aku nulis email ini selain malu kalau cerita langsung ke mbak Vita juga karena aku masih terbayang-bayang mas Wibi aja sih. Sori ya mbak kalau aku curhatnya kebanyakan. Aku nggak berharap lebih jauh sih sama mas Wibi, ya semoga aja dia nggak bikin aku jatuh cinta terlalu dalam biar aku nggak bertepuk sebelah tangan. Karena aku rasa, Wibisono Pamungkas adalah cinta pertamaku…

 

*Salam*

Delilah

---

 

From : (R. Bagus Djojo Sentono)

potterhead86@plasa.com

To      : (Devita Riana)

vita-spears@yahoo.com

Monday, 29 October 2001

 

Hei Vit,

Lihat selengkapnya