PATRICIA MUDA

Ardhi Widjaya
Chapter #29

Bingo Bagus!

From : (Wibisono Pamungkas)

shinchan_boy@yahoo.com

To      : (R. Bagus Djojo Sentono)

potterhead86@plasa.com

CC       : (Devita Riana)

vita-spears@yahoo.com

Friday, 16 November 2021

 

 

Yth. Bagus,

Kita padahal sekelas ya, kok kamu nggak pernah nanya soal apa yang kamu tulis di email secara langsung ke aku? Kenapa, takut skenario busuk kamu kebongkar?

Kamu kan yang menjebak aku supaya “latihan” memperlakukan cewek lewat perantara Malika, dengan alasan biar Delilah gampang tertarik sama aku? Setelah itu kamu atur biar Jerome nangkap basah aku sama Malika di ruang OSIS.

Gus, soal gosip kamu gay yang naksir aku, sebenernya aku nggak peduli. Tapi rencana jahat yang kamu lakuin buat jebak Malika sama aku dan ngerjain Jerome sekaligus ini bener-bener jahat. Kamu bisa mendalami kelemahan kami semua dan memanfaatkannya sekaligus.

Aku tahu kamu juga yang ambil lukisan wajah Hilda yang dibuat sama Hasta terus kamu taruh di laci meja Mifta. Tapi aku nggak bongkar itu semua, karena aku tahu mereka juga keterlaluan sama kamu dan menurutku temen-temen aku itu juga perlu “belajar” biar ngerti rasanya dibully dan dihukum kayak gimana.

Kamu pengen punya power di OSIS, aku kasi jalannya Gus. Tapi apa? Kamu makan temen sendiri yang selama ini baik sama kamu.

Owh ya, Devita tau nggak kalo kamu sejahat ini? Dia pasti nyesel udah ngenalin Delilah sama kamu yang ujung-ujungnya malah kamu manfaatin buat nyerang dan jatuhin aku. Hebat kamu Gus, aktingmu layak menang Oscar!

 

*Salam*

Wibi

---

 

From : (Devita Riana)

vita-spears@yahoo.com

To      : (R. Bagus Djojo Sentono)

potterhead86@plasa.com

Sunday, 18 November 2001

 

Halo Bagus,

Aku dikirimi cc email sama Wibi tentang kehebohan sebelum pensi bulan kemaren. Kamu udah mengacau sejauh apa sih Gus?

Kalau kamu bener manfaatin Delilah buat nyerang Wibi, sumpah buatku itu jahat banget. Delilah tuh masih kelas 1 SMA lho Gus, anak baru di kota ini pula.

Aku ngerti dan simpatik sama apa yang kamu alami tentang bullying di sekolah kita ini. Tapi kamu sendiri juga pelaku bully. Kejamnya lagi kamu ngelibatin orang yang nggak ngerti apa-apa ke rencana jelek kamu…

Sadarlah Gus, kalau kayak gini, kamu bakal kehilangan orang yang tulus dan baik sama kamu. Tapi kalau memang kamu nyaman dengan terus-terusan ngasi pembalasan kayak gini, itu juga pilihanmu sendiri. Hanya saja, jika kamu memilih seperti itu, mungkin kamu akan kehilangan aku juga sebagai teman yang mendukungmu selama ini.

 

*Cheers*

Devita

---

Lihat selengkapnya