Adalah calo Patu kerja di pabrik koyo sekaligus cinta pertamanya. Cinta Patu terhadap Kamila tidak pernah terutarakan. Saat SMP Patu takut terjerat cinta monyet sehingga hanya menjadi pengagum rahasia Kamila. Di bangku kuliah Patu tertikung Fue, tetangga dari Kuching, Malaysia, yang menempuh pendidikan di Indonesia. Dewi fortuna tidak berpihak pada Patu saat itu. Panah Cupid akhirnya berbelok arah kepada Saquil. Jika diduel, sebenarnya Patu tidak kalah telak dari Fue. Patu lebih tampan dan sama-sama satu iman. Hanya saja kalah di jaringan. Jaringan internasional sangat menjual di mata para hawa pengenyam mimpi ke luar negeri, yang terbangnya bukan jadi tenaga kerja. “Hello, I’m Mrs. Fue. I will go to Malay tomorow for some business,” jauh lebih memukau dari, “Perkenalkan nama saya Kamila. Saya akan berangkat kerja ke Kuching hari ini.”
Kamila: Agama Islam, suku Jawa, kulit sawo matang, rambut ikal, mata hitam, bibir cokelat pucat kadang pecah-pecah (untung kalau cuaca panas gak sampai berdarah, hahaha).
