PawsLova

Regina Mega P
Chapter #3

#3 Home

Bella mulai mengemasi barang bawaannya sebelum sarapan. Manoj menghubunginya semalam, bahwa dia harus pulang lebih dulu menggunakan penerbangan malam karena harus menghadiri acara keluarga di Bali. Membuatnya kini harus pulang sendiri dengan pesawat yang sudah dipesannya sebelum berangkat. Setelah semuanya selesai dia kemas, perempuan itu lantas menuju ke lantai dua untuk mengambil jatah sarapannya. Masih ada tiga jam sebelum akhirnya dia harus bergegas menuju bandara.

Semangkuk sereal susu diambilnya dari meja prasmanan. Kejadian semalam membuat nafsu makannya sedikit berkurang pagi ini. Beberapa kali, dia bahkan sulit untuk tertidur lelap padahal tempat tidurnya terasa lebih nyaman dari yang biasa dia gunakan di kamar dan kamar kostnya. Namun, sesuatu yang membuatnya gelisah terus mengganggu, hingga tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi. Membuat sedikit hentakan kecil dikepala karena tidurnya yang tidak nyenyak.

Ponsel berdering saat Bella hendak mengambil makanan lain. Sebuah pesan whatsapp menyapanya. Ibu.

Ibu tunggu di rumah, ya sayang. Hati-hati di jalan. Maafin Ibu.

Sepertinya Astrid sudah menceritakan perihal kepulangannya pada Ibu. Semalam, dia bahkan mengurungkan niat untuk mengabarinya lebih dulu. Dan pagi ini, pesan itu seolah membuatnya sedikit merasa tenang diantara kegelisahan yang dia rasakan. Hatinya mendadak hangat. Kehangatan yang selalu dirasakannya setiap kali berada di dekat Ibunya.

Aku beliin apa ya buat Ibu?

Karena terlalu menuruti egonya, dia bahkan lupa untuk membelikan buah tangan kepada Ibunya. Padahal, setiap kali dirinya pergi keluar kota, Bella tak pernah lupa membelikan Ibunya buah tangan, mesi hanya sebatas membelikan daster yang selalu disukai Ibunya.

Saat pikirannya tengah sibuk mencari barang yang pantas untuk diberikan kepada Ibunya, dering ponsel kembali mengganggunya.

“Halo, Kak.” Ardi.

"Kamu pulang, kan hari ini?” suaranya terdengar sumringah.

“Iya. Astrid udah cerita semuanya, kan.”

"Aku juga pulang hari ini. Satu jam lagi sampai.”

Matanya berbinar. “Oh, ya? Aku masih di hotel. Sebentar lagi ke bandara. Nanti aku kabarin kalau udah sampai Jakarta.”

"Makasih, ya Bel. Hati-hati dijalan.”

Lihat selengkapnya