PawsLova

Regina Mega P
Chapter #24

#24 Fired

Saat itu juga, Bella bergegas mendatangi kantornya diantar oleh Abas. Hanya membutuhkan waktu lima belas menit dari klinik Indra ke kantornya dengan kecepatan nyaris 100km/jam. Padahal biasanya, Bella membutuhkan waktu tiga puluh menit dari rumahnya untuk sampai ke kantor. Sementara jarak rumah ke klinik sekitar 3 km.

Sesampainya di lobi kantor, Bella melompat dari matic dan bergegas menuju ruangan atasannya, meninggalkan Abas yang keheranan melihat tingkahnya yang mendadak. Wajahnya tak lagi ramah seperti biasanya terhadap para security yang selalu menyambutnya setiap kali datang ke kantor. Emosi, sedih dan kecewa membaur menjadi satu. Membuatnya dejavu. Bella merasa pernah seperti ini sebelumnya. Tepatnya, saat dia kehilangan sosok yang paling berarti dalam hidupnya. Rasanya nyaris sama. Bedanya emosi dalam kepalanya memberikan energi lain yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Wajah pertama yang dilihatnya saat ini adalah Dara. Perempuan itu sedang sibuk berkutat di depan komputer bersama berkas yang bertumpuk di depan hidungnya. Amarahnya semakin memuncak andai saja tebakannya benar bahwa Dara yang membawa semua masalah ini ke media dan membuatnya berakhir di pecat, dia jelas tak akan tinggal diam. Bella akan buat perhitungan! Tapi saat ini tujuannya bukan Dara, melainkan sosok pria yang berada di ruangan sebrang mejanya. Bella lantas melangkah menuju ruangannya, tanpa memperdulikan posisi Dara yang mulai menatapnya keheranan.

“Lho! Bel. Mau kemana?” Dara berusaha mencegah, Bella jelas mengabaikannya.

Pintu ruangan atasannya dibuka kasar disambut wajah Manoj yang terkejut tak percaya karyawan kepercayaannya akan melakukan hal yang paling tidak sopan baginya.

“Bella!”

“Maaf, Pak. Saya tidak tau kalau Bella…” Dara berusaha menjelaskan. Namun seakan sudah mengetahui maksud kedatangan Bella, Manoj membiarkannya masuk dan meminta Dara keluar darisana.

It’s okay, Dara! Tolong beri kami waktu.”

Meski enggan, pada akhirnya Dara terpaksa melangkah keluar. "Baik, Pak."

“Silakan duduk, Bella. Kita bicarakan baik-baik.”

“Perempuan itu memfitnah saya, Pak! Yang dia katakan di media semuanya salah!” Bella berusaha menahan tangis, meski rasanya sangat sulit.

“Duduk dulu, Bel. I know it’s difficult for you!”

“Maaf, Pak! Tapi saya sakit hati karena sejak awal bekerja di Perusahaan ini, tak ada satupun yang bisa melindungi saya.”

Lihat selengkapnya