PawsLova

Regina Mega P
Chapter #34

#34 Complicated

Malamnya, Abas datang bersama Bagus dengan maticnya. Wajahnya terlihat sumringah saat melihat Bella menyambut kedatangannya di teras shelter. Sayangnya yang menyambut tidak memberikan respon seperti harapannya.

“Apa maksud lo terima perusahaan yang udah mecat gue buat kerjasama sama shelter?” ucap Bella tanpa basa-basi. Dia sudah menahannya hampir berjam-jam sampai Abas pulang dan kali ini, dia tidak bisa menahannya lagi. Tak peduli jika lelaki yang ada di hadapannya baru keluar dari Rumah Sakit.

Abas masih kebingungan dengan pertanyaannya, sampai Yana memberi kode dari belakang Bella. “Oh, donatur kita hari ini? Itu perusahaan Mbak sebelumnya? Saya nggak tau malah,” jawabnya tenang.

“Nggak usah pura-pura bego! Pak Manoj itu donatur tetap di sini, nggak mungkin kalau lo nggak tau dia dari mana!” Degup jantungnya semakin menggebu. Melihat Abas tenang, malah semakin membuatnya kesal.

“Serius, Mbak. Pak Manoj memang donatur tetap di sini, tapi dia selalu menggunakan nama pribadi bukan perusahaan.” Masih berusaha tetap tenang sambil menerka, kemana arah pembicaraan ini sebenarnya.

“Terus rencana lo bikin project bareng mereka tanpa konfirmasi sama gue, maksudnya apa? Lo mau ngelangkahin gue sebagi owner di sini? Lo nggak ngehargain gue, Bas kalau gitu caranya!”

Emosi Abas sedikit terpancing, saat mendengar ucapannya. Melihat Bella masih tersulut emosi, rasanya akan semakin runyam jika dia menghadapinya dengan hal yang sama. “Mbak, ayo kita duduk dulu di dalam. Biar saya jelaskan dulu. Saya nggak ada maksud melangkahi siapapun, apalagi Mbak sebagai pengganti almarhumah.”

“Nggak usah!” pekik Bella. “Gue nggak mau tau, ya. Batalin semua kerjasama bareng mereka, apapun feedbacknya buat shelter!”

“Ya, nggak bisa dong, Mbak! Menurut saya, ini bagus untuk shelter biar lebih banyak orang tau kalau kita ada.”

“Bas! Dari sekian juta rakyat Indonesia yang bisa di ajak kerjasama kenapa harus sama mereka, sih? Pokoknya batalin titik! Lagian kita ini cari donatur bukan jualan, enggak perlu promo yang heboh macam gitu!”

Abas menghela napas, kali ini kesabarannya sudah di ujung kepala. “Mbak sendiri tau kita lagi butuh donatur untuk membiayai karyawan dan hewan-hewan di sini. Kalau bukan karena kebaikan hati mereka, kita dapat uang dari mana? Kas kita cuma cukup untuk membiayai sampai bulan depan! Bahkan sampai saat ini, kita enggak ada pemasukan sama sekali selain dari Pak Manoj dan perusahaan Mbak!”

“Gue juga masih mampu, Bas! Gue punya pesangon, ada pet shop, gue punya banyak rencana promosi yang akan gue buat biar shelter bangkit lagi! Shelter nggak butuh promosi dari acara yang mereka buat. Lagian, apa lo nggak mikir? Orang-orang bakal mikir kita ekploitasi hewan-hewan di sini untuk dapetin uang!” 

“Kegiatan seperti ini sudah biasa, Mbak! Ada banyak acara fashion yang melibatkan hewan. Lagian, kita juga cuma bawa beberapa yang kondisinya memang sehat. Saya pasti jagain mereka, kok Mbak! Saya juga nggak asal-asalan ngasih persetujuan! Ada Bang Indra juga yang bantu cek kesehatan anak-anak.”

Lihat selengkapnya