PawsLova

Regina Mega P
Chapter #38

#38 Prepare

Esoknya, Bella pergi menuju shelter pagi-pagi sekali. Tak lupa dia juga mampir ke rumah Sam untuk memberinya semangat dan berusaha membantunya mencari Goldie. Semalam Sam menghubunginya. Dia bilang besok akan berusaha membuat selebaran untuk mencari Goldie. Sam masih berharap Goldie akan ditemukan oleh orang baik hati dan merawatnya dengan baik. Dia juga mengirimkan flyer pada Bella, kemudian meminta Bella untuk share di media sosial miliknya dan milik shelter. Bella juga menelpon Abas untuk menghubungi kenalan shelter anjing yang dia tau untuk memberi tau mereka kalau-kalau Goldie datang ke salah satu dari mereka.

Sepanjang perjalanan, Bella terus menatap ponselnya. Membuka sosial media dan mencari informasi terbaru tentang Goldie. Sayangnya masih nihil. Belum ada perkembangan yang signifikan tentang keberadaan Goldie. Meski begitu, Bella berusaha meyakinkan diri bahwa anjing lucu itu akan ditemukan dalam kondisi selamat.

Sementara itu di shelter Indra mulai skrinning kucing-kucing yang sakit, sehat dan cocok untuk ikut pementasan yang akan di adakan minggu depan. Abas dan karyawan lainnya sedang membersihkan setiap sudut ruangan shelter. Sementara Bella sibuk menghitung pengeluaran dan makanan yang di oper dari petshop juga menelpon beberapa distributor yang akan mengirimkan barang kebutuhan petshop. Selain itu, hari ini juga akan ada pertemuan dengan Jameela untuk pengecekan kucing dan fitting baju yang akan dipakai, sekaligus pemotretan bersama kucing-kucing yang akan dijadikan model. Awalnya pihak Jameela ingin membawa kucing yang sudah dipilih dan melakukan pemotretan di studio yang biasa dipakainya untuk pemotretan dengan model. Namun, Bella bersikukuh untuk tidak membawa siapapun keluar shelter sampai acara tiba nanti. Jadilah mereka mengalah dan mengubah ruang tengah tempat istirahat para karyawan menjadi studio permotretan.

Bella masih menghitung jumlah pakan yang tersisa, saat rombongan Jameela mulai berdatangan bersama Dara yang menjadi penghubung mereka. Dikejauhan Abas menghampiri mereka. Sejak pagi tadi, Bella sudah mewanti-wanti kepada karyawan di shelter untuk tidak membawanya ke dalam kegiatan hari ini. Dia hanya ingin memantau dan tidak terlibat dalam hal apapun.

Thank’s, ya Bel buat kesempatannya. Gue benar-benar nggak nyangka lo bakal sebijak ini.” Dara menghampiri dan mengulurkan tangannya. Sementara Bella hanya membalasnya dengan anggukan kecil sambil membalas jabatan tangannya. Meski masih merasa kesal, tapi saat melihat wajah lelah Dara dengan kantung mata yang mulai menghitam rasanya tidak tega.

“Gue benar-benar harus kerja keras banget saat enggak ada lo.”

“Enggak usah ngeluh sama gue. Atur aja klien lo! Jangan lama-lama pakai ruangannya. Kasihan karyawan gue mau istirahat.” Bella lantas pergi meninggalkan Dara seorang diri. Dia tak ingin mendengar apapun tentang perusahaan itu saat ini. Memastikan anak kaki empatnya baik-baik saja adalah prioritas utamannya hari ini.

“Ndra, gimana kondisi anak-anak?”

Indra melepas kucing terakhir yang diperiksanya, yang juga menjadi salah satu model yang akan di pakai hari ini. “Mereka oke! Cuma ada dua tadi yang suspect flu, jadi harus di isolasi dulu sementara ke kandang khusus.”

“Untung kita skrinning semua, jadi ketauan kan yang sakit dan yang enggak. Nanti buatin tagihannya, ya Ndra.”

“Santai. Nanti admin yang ngasih rinciannya.”

“Hi, Ndra!” Indra dan Bella kemudian berbalik ke arah sumber suara. Terlihat Jameela menghampiri Indra dan langsung memeluknya di hadapan Bella.

Long time no see!”

Baik Bella maupun Indra terkejut dengan kehadiran Jameela. Terlebih Indra yang langsung dipeluk begitu saja.

“Aku nggak nyangka kamu masih berkutat sama mereka,” ujarnya dengan nada merendahkan.

“Ya, ini pekerjaan saya. Dari dulu juga kamu tau, saya suka hewan!” tegas Indra dengan senyum dipaksakan.

Tatapan Jameela kemudian mengarah pada Bella yang masih kebingungan dengan interaksi keduanya. “Bingung, ya? Aku sama Indra ini teman lama. Ya, pernahlah saling sayang. Tapi karena ada hal yang nggak cocok di aku, jadi kita break!”

“Putus!” Indra menegaskan.

“Aku atau kamu nggak ada yang mutusin, ya. Kamu tiba-tiba ngilang...”

“Ya, itu berarti saya yang mutusin.”

“Indra memang suka gitu dari dulu, padahal yang bucin dia juga dulu,” ujar Jameela.

“Kalau gitu saya tinggal kalian berdua untuk reunian, ya! Bye!” Bella melambaikan tangan pada Indra. Sementara lelaki itu berusaha menahan Bella untuk tetap berada disana. Namun, sekuat apapun Indra menahannya Bella tetap pergi meninggalkannya.

“Kamu sama dia…”

Indra melambangkan tangan pada Jameela tanda untuk tidak lagi membahas apapun.

“Okay! Jadi kucing mana yang bisa dipakai?”

Indra berdecak. “Dari dulu kamu selalu menganggap hewan adalah barang yang bisa kamu buang saat kamu nggak butuh.”

Lihat selengkapnya