PawsLova

Regina Mega P
Chapter #39

#39 D-day

Lima kucing lokal, dua kucing jenis persia yang sudah terpilih sebelumnya, tengah bersantai dalam pet carrier di sebuah mobil milik Astrid -yang dikemudikan Abas menuju atrium sebuah mall yang lokasinya berjarak sekitar 5km dari shelter. Sementara Yana, Iman dan Ardi berangkat lebih dulu membawa perlengkapan hewan seperti kandang dan perlengkapan lainnya untuk dipersiapkan sebelum para ‘selebritis berbulu’ itu datang. Pukul 11 mereka sudah menyiapkan segala perlengkapan yang akan digunakan saat animal fashion show nanti. Disana sudah ada crew dari pihak penyelenggara juga, Dara dan Jameela yang terlihat sibuk menyiapkan segala sesuatunya.

Sesampianya di sana, Ardi sedikit terkejut karena bukan cuma kucing dari shelter yang hadir di sana, melainkan beberapa jenis anjing kecil seperti pomerian, chihuaha dan poodle juga ada di sini. Melihat situasi yang ada saat ini, Ardi sedikit khawatir keberadaan mereka dapat mengganggu kucing-kucing shelter yang memang sedikit liar dibanding anjing-anjing perliharaan yang hadir saat ini. Namun, dari pihak penyelenggara meyakinkan Ardi bahwa ruangan mereka akan dipisah dan akan ada penjagaan khusus dan membaginya ke dalam dua ruangan terpisah. Ardi mulai tenang saat mengetahui mereka akan berada di ruangan terpisah satu sama lain dan mulai menyiapkan segalanya untuk acara hari ini.

“Mas, tolong persiapkan hewan-hewannya untuk tetap tenang dan memakai baju yang sudah disiapkan. Beberapa asisten kami juga nantinya akan membantu memakaikan aksesoris pada hewannya. Teknisnya, nanti setiap hewan akan didampingi model kami untuk naik ke stage. Ada yang digendong, juga ada yang dibiarkan berjalan, namun tetap dalam pengawasan model kami. Lalu, untuk sesi pertama akan diawali dengan para anjing, setelah sesi pertama selesai dilanjut dengan para kucing. Nanti di akhir, dari tim kami akan memberikan papan donasi kepada shelter yang menjadi partner kami. Dimohon perwakilan shelter untuk dapat hadir ke atas panggung sebagai penerima donasi,” jelas salah satu crew dari pihak penyelenggara.

“Kami tetap bisa memantau hewan-hewan kami saat acara berlangsung?” tanya Ardi.

“Tentu, Mas. Nanti dari pihak shelter ada satu orang yang membantu kami di back stage, juga ada yang memantau di depan. Khawatir ada hal-hal diluar kendali kami. Karena tentu saja, pihak shelter lebih tau seperti apa penanganan pada hewan-hewan yang akan tampil hari ini.”

“Oke, kalau begitu. Jam berapa acara akan dimulai?”

“Acara akan dimulai pukul 2. Nanti kami beri aba-aba saat akan memulai.”

Beberapa crew dari pihak penyelenggara dan shelter mulai sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Pun tim dari Pawslova yang juga ikut membantu menenangkan dan memasangkan asesoris pada kucing-kucing yang sudah terpilih.

Sejak datang ke atrium, Bella tak banyak bicara. Dia sibuk memeriksa keadaan, memastikan semua aman terkendali bagi kucing-kucingnya. Bella juga ikut membantu memasangkan beberapa asesoris lucu pada kucing-kucing tersebut, seperti kacamata kecil, tas, hingga harness dengan warna-warna mencolok. Sejauh ini, kucing-kucing tersebut masih terlihat tenang dan koorperatif dengan keadaan sekitar sehingga tidak membuat Bella dan yang lainnya khawatir.

“Kamu yang naik ke panggung untuk menerima donasi?” tanya Ardi.

Mendengar Kakaknya bertanya demikian, membuat tekanan darahnya tiba-tiba naik. “Mikir, dong! Kalau semua orang tau yang naik adalah orang yang pernah bermasalah sama mak lampir, gimana?”

Melihat emosinya memuncak, Ardi lantas meminta maaf. “Maaf. Ya udah Abas aja nanti yang naik.”

Bella tidak lagi membalas pernyataannya, dia hanya memastikan pada yang lain bahwa dirinya hanya akan berada di sekitar panggung mengawasi keadaan. Selebihnya dia serahkan pada yang lainnya, termasuk Ardi.

“Oke. Semuanya udah beres. Gue balik ke depan, ya!” ucap Bella.

Lihat selengkapnya