Sesampainya di rumah, tubuh Bella masih lemas hingga Abas membantunya berjalan menuju kamar. Ardi dan Astrid sudah standby disana membantu Abas, menyiapkan kamar untuk Bella yang masih tertidur. Saat dijalan, Indra segera menghubungi Ardi dan menceritakan semua yang terjadi pada Bella. Hingga akhirnya, baik Ardi maupun Astrid sepakat re-schedule jadwal fittingnya hari ini dan bergegas pulang ke rumah. Tak ada yang menyangka hal tersebut akan terjadi pada Bella har ini.
“Gue bakal buat perhitungan sama dia!” Melihat kondisi Bella yang mengkhawatirkan membuatnya kesal.
“Tahan, Bang! Bisa jadi memang inisiatif wartawan aja yang nyamperin mbak Bella karena dia lagi sendiri.”
“Harusnya gue juga nggak ninggalin dia sendiri tadi. Pasti dia syok banget di kerubungi wartawan kayak gitu,” sesal Ardi.
“Ya, udah mending sekarang kita jagain Bella dulu sampai dia bangun. Oh, iya rencana kalian tetap ikut gala dinner?” tanya Astrid.
“Gue tetap ikut!”
Semua mata tertuju pada perempuan yang kini terduduk di tempat tidurnya. Wajahnya masih pucat, tapi setidaknya tubuhnya tak selemas beberapa menit yang lalu.
“Ngapain? Kamu masih pucat gitu juga. Udah diam aja, dirumah!” ujar Ardi.
“Enggak. Aku mau datang!”
“Kalau ada wartawan lagi gimana?” Ardi meninggikan suaranya.
“Aku udah siap hadapin mereka. Pokoknya jangan ada satu orang pun yang larang aku datang! Aku mau datang!” tegas Bella.
Meski mereka semua meragukan penyataan Bella, tapi tak ada yang bisa mencegahnya untuk tidak pergi.
“Elo pasti punya rencana, ya? Sampai maksa banget pengen datang.” Melihat gerak-gerik sahabatnya yang mencurigakan jelas membuat Astrid bertanya-tanya. Apa yang akan dia lakukan saat gala dinner nanti? “Semoga bukan rencana yang aneh-aneh!” tegas Astrid.
Bella menggeleng. “Percaya aja, sih! Nama gue sekarang hancur, gue cuma mau nama gue balik lagi. Gue janji enggak akan ngerepotin kalian. Kalau tadi, sih kaget aja tiba-tiba dikerubungin gitu. Mana jatoh pula!”
“Lagian bukannya buruan balik.”
“Siapa emang yang ninggalin gue sendiri di mall. Kan gue mesti nunggu taksi online dulu baru balik!”
“Kenapa enggak nunggu aku? Aku juga udah selesai padahal.” Indra memotong pembicaraan.
Bella tak menjawab. Dia hanya tidak mau merepotkan orang lain.
“Ya, udah. Jadi nanti yang ikut malam siapa aja?”
“Saya, Mbak Bella sama Bang Indra paling, Mas. Tadi pihak Jameela bilang jangan banyak-banyak, tapi dia bilang Bang Indra wajib datang.”
Indra menggaruk kepalanya. Kalau bukan karena Bella, dia juga malas datang ke acara mantan yang tak lagi dia sebut namanya.
Sementara itu, Bella berusaha menahan tawa saat mendengar Abas mengatakan pesan dari Jameela.
“Ya, udah sih sama mantan harus saling mendukung,” ujar Bella menggoda Indra. Sementara yang lain terkejut ketika tahu kalau Jameela dan Indra pernah memiliki hubungan dimasa lalu.
“Wih! Cinta lama belum kelar, nih! Ya, udah kelarin aja hari ini.”