PBC Nyanyian Anak Garuda

Mizan Publishing
Chapter #2

PENGANTAR PENULIS

Setidaknya ada dua hal yang menginspirasi saya menulis Nyanyian Anak Garuda. Pertama, sebagai seorang anak yang menggemari sepak bola, film Garuda di Dadaku membuat saya terinspirasi menyusun cerita yang berlatar sepak bola. Kedua, pengalaman ayah saya sebagai guru di Sabah, Malaysia yang mengajari anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang gemar bermain sepak bola. Mereka adalah anak-anak Indonesia yang tinggal di tanah tabu —tanah milik bangsa lain. Untuk menginjaknya saja harus mengikuti aturan tertentu, salah satunya tidak boleh menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Saya tidak dapat membayangkan. Lebih dari 10.000 anak Indonesia tinggal di negeri Sabah, mereka tidak boleh menyanyikan lagu Indonesia Raya, kecuali di tempat dan keadaan tertentu. Tempat yang boleh digunakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan, misalnya Konsulat Jenderal dan KBRI. Suasana lain yang boleh menyanyikan lagu Indonesia Raya adalah dalam kegiatan olahraga antarbangsa. Jika dapat mengalahkan bangsa lain, biasanya bendera merah putih boleh dikibarkan diiringi lagu Indonesia Raya.

Tidak banyak yang saya sampaikan dalam pengantar ini. Dengan membaca seluruh novel, kita akan tahu cara menempatkan diri sebagai anak Indonesia. Selain itu, kita akan mendapatkan wawasan baru tentang kehidupan anak-anak Indonesia. Nasib anak-anak buruh yang hidup bagaikan tarzan-tarzan kecil di negeri orang. Selamat membaca ....

Lihat selengkapnya