PCPK Amazing Games

Noura Publishing
Chapter #3

Istana Raja Leo

Kedua sahabat itu tertidur pulas. Tak lama kemudian, Rafi bangun sambil menguap lesu. Dia tampak bingung dan tidak tahu sekarang berada di mana. Karena takut, Rafi menggoyang-goyangkan tubuh Aldo dan memintanya untuk bangun.

“Hoahm… eh kamu, Fi. Kenapa kamu bangunin aku? Aku tuh lagi enak-enaknya tidur dan mimpi indah! Malah kamu ganggu,” gerutu Aldo, sambil menutup matanya. Dia belum sadar kalau berada di tempat yang tidak diketahui.

“Eh, Do! Kamu tahu nggak sih kita ini ada di mana?! Bantuin aku, nih. Aku mau segera keluar dari penjara ini!” kesal Rafi.

Tempat Aldo dan Rafi dikurung sangat gelap. Hanya ada ventilasi kecil. Tak lama, datang seseorang berkepala singa dan bertubuh manusia mendekati Rafi dan Aldo. Dan berkata, “Perkenalkan, sayaRaja Leo, raja negara ini. Negara ini sangat kekurangan panglima perang. Saya akan melepaskan kalian dari kurungan ini, jika kalian bersedia menjadi panglima perang saya.”

Aldo dan Rafi kaget dan bingung. Dengan berbisik-bisik, mereka berdiskusi menentukan akan menjadi panglima perang atau menjadi tahanan di dalam penjara yang gelap dan sangat mengerikan ini.

“Kami… mau… jadi… panglima per… perang,” jawab Aldo ragu-ragu. Rafi mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Baiklah. Sekarang saya akan mengantarkan kalian ke kamar, tempat kalian tinggal nanti,” ucap Raja Leo. Aldo dan Rafi pun bernapas lega.

Dengan takut-takut, mereka mengikuti raja dari belakang. Mereka terus berjalan hingga sampai di kamar tempat mereka akan tinggal.

“Prajuritku, ini kamar kalian. Ambillah makanan di dapur dan makanlah sepuasnya. Besok kita akan berperang. Berdoalah supaya negara kita menang,” harap Sang Raja.

Raja Leo menjelaskan kalau negaranya belum merdeka. Negaranya baru bisa memproklamasikan kemerdekaanya, jika sudahtiga kali menang melawan negara tetangga.

Raja Leo lalu meninggalkan Rafi dan Aldo yang dari tadi diam tanpa bicara sepatah kata pun.

Rafi dan Aldo segera beristirahat di kamarnya. Mereka memikirkan kata-kata Raja Leo tadi. Mereka sadar, mereka tidak punya pilihan lain selain ikut berperang. Nyawa yang akan dipertaruhkan! Nyawa itu sangat penting!

Karena takut kalah, Rafi dan Aldo segera menuju lapangan belakang. Di sana, sudah banyak prajurit yang berlatih untuk berperang besok. Rafi dan Aldo pun ikut berlatih.

Lihat selengkapnya