“Kejaar aku!” Seorang anak perempuan berlari, dikejar oleh beberapa temannya. Sepertinya gerombolan anak yang mengejar, menginginkan sebuah barang yang ada di tangan si anak perempuan. Oh, itu sebuah cupcake berhias beberapa kacang almond.
“Ocaaa, bagi, dooong!” teriak seorang anak yang mengejarnya.
“Aku juga mau. Lapaaar!” jawabnya sambil terus berlari.
“BRAAAK …!
“Anak perempuan itu menabrak seorang tante yang membawa kotak makanan besar, yang biasa digunakan untuk menjual kue.
“Aduh, maaf, Tante.” Dia meminta maaf.
“Anak-anak yang mengejarnya berhenti dan ikut menolong.
““Duh, cupcake-ku.” Tante memandangi cupcake yang berserakan dan hancur.
“Aduh, Tante. Maaf, ya. Aku benar-benar tidak sengaja. Tante marah, ya?” tanya gadis itu.
“Oca, sih.” Beberapa temannya menyalahkan anak itu, yang ternyata bernama Oca.
“Kalian yang mengejar aku, makanya aku lari,”bantah Oca.
“Tidak apa-apa, Nak. Tante tak apa-apa.” “Tapi, Tante, cupcake Tante rusak semua.
“Gimana kalau aku ganti? Eh, maksudnya, aku bantu Tante membuat cupcake,” kata Oca sambil memegang tangan tante itu.
“Oh ya? Kamu mau? Sekolah kamu tidak terganggu jika membantu Tante?”
“Tak apa, Tante. Aku akan membantu Tante sepulang sekolah. Teman-temanku boleh ikut membantu juga kan, Tante?” tanya Oca kembali.