PCPK Cupcake Festival

Noura Publishing
Chapter #3

Bapak Pengemis

Hari Minggu. Oca terbangun dari tidurnya. Dia membuka jendela kamarnya. Dengan malas, dia berjalan ke lantai bawah, dan tepat berhenti di depan kakaknya, Kak Yudha.

“Selamat pagi, Nenek Lampir,” sapa Kak Yudha.

“Ih, kok Nenek Lampir, sih?” sungut Oca. “Rambut kamu, tuh!”

Oca meraba rambutnya. Hehe … rambutnya berantakan. Oca pun teringat sesuatu.

“Oh iya. Aku, kan, harus menolong Tante Rissa dan Kak Liana! Harus cepat-cepat mandi, nih.” Dia pun kembali berlari ke kamarnya.

Kak Yudha kelihatan bingung, tapi tetap melanjutkan kegiatan menontonnya.

Setibanya di atas. Oca langsung mandi, setelah itu berpakaian. Dia memakai baju lengan panjang, celana jeans panjang, sepatu kets warna hitam dan putih. Dia berlari ke bawah, tanpa sarapan.

“Oca mau ke mana? Sarapan dulu,” teriak Bunda.

“Aduh, Bunda, enggak sempat. Aku masukin dalam kotak bekal aja, ya. Nanti aku makan, deh,” pinta Oca.

Bunda keheranan, tapi menuruti permintaan Oca. Bunda membantu memasukkan bekal kedalam tas Oca. Bunda semakin heran ketika mengintip isi tas Oca, ada celemek di dalamnya.

“Bunda, aku buru-buru, nih. Assalammualaikum,” Oca mencium tangan Bunda dan berlari ke luar rumah.

Ternyata Dinna sudah menunggu Oca di dekat gerbang rumah Oca. Dinna tampak berkeringat. Walaupun masih pagi, namun cuaca terasa panas. “Maaf, Din. Aku telat bangun. Habis subuh aku ketiduran lagi. Tak apa, ya?” Oca meminta maaf.

Dinna hanya tersenyum dan menghapus ke-ringatnya. Oca menyerahkan sebotol air mineral. Dinna menerimanya dan langsung meminumnya.

“Ayo!” ajak Oca.

Lihat selengkapnya