PCPK Dream Catcher

Noura Publishing
Chapter #2

Authors of the Future

Kriiing! Kriingg!! Lonceng istirahat berbunyi. “All right, Children. See you again,” ucap Miss Nira, guru Bahasa Inggris.

Bye, Miss. See you soon,” jawab kami serentak.

Murid-murid berhamburan keluar kelas, menuju lapangan, taman, atau kantin.

“Chloe, ke kantin, yuk!” ajak Vivian. “Ayo,” balasku singkat.

Kantin terletak di luar gedung dekat taman. Kami duduk di sudut, merasakan angin sepoi-sepoi sambil menyantap mi ayam dan teh manis.

Tiba-tiba, Merry muncul. “Halo, Chloe. Hai, Vivian.”

“Eh, Merry. Bikin kaget saja. Halo juga. Apa kabar?” jawabku.

“Aku ingin memberi tahu sesuatu,” ujar Merry penuh rahasia.

“Apa itu, Mer?” tanya Vivian.

“Akan ada kontes pementasan drama bertema PERSAHABATAN!” Merry mengumumkan dengan mantap.

Aku dan Vivian membulatkan mata kami sempurna. Kami berdua sangat menyukai drama, apalagi jika temanya mengenai persahabatan. Pasti makin seru!

“Ada info lagi tentang kontes itu, Merry?” Vivian bertanya lagi.

“Ooh, tentu saja. Nih, kubacakan brosurnya, ya,” ujar Merry. “Kompetisi Pementasan Drama bertema Persahabatan kategori kelas 5 dan 6 SD. Setiap kelas wajib membentuk sebuah kelompok, beranggota 12 murid. Satu anak menjadi narator, satu penulis naskah, dan sepuluh menjadi pemain drama. Tiga tim akan dipilih untuk mewakili sekolah di ajang Future Actors & Actresses. Siswa-siswi yang berminat, mendaftar langsung kepada wali kelas masing- masing.” Merry terdiam sejenak, lalu bertanya kepada kami, “Bagaimana? Kalian berminat?”

Mata kami berbinar-binar penuh antusiasme. “Tentu saja, Merry!” sahutku.

“Terima kasih infonya!” sambung Vivian.

Lonceng tanda waktu istirahat usai berbunyi.

Kami bertiga bergegas masuk kelas.

Aku senang mendengar kontes itu. Aku musti memberi tahu hal ini kepada teman-teman. Pertama-tama kepada teman-teman anggota AOTF. Aku mendirikan Authors of The Future atau AOTF, beranggotakan diriku, Sheila, Vivian, si kembar Cindy dan Sandy, dan Rendy. Kami melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kepenulisan. Ya, sejak TK, aku berambisi menjadi seorang penulis. Bisa mencurahkan perasaan melalui tulisan membuatku bahagia.

Lihat selengkapnya