PCPK Miss Online

Noura Publishing
Chapter #3

KESEMPATAN YANG TERLEWAT

Aku ingin menyadari, di dunia ini aku tak pernah sendiri

Aku ingin dunia mengetahui dan memberitahuku, Kalau teman-temanku pasti selalu ada di sisiku, Kapan pun dan di mana pun Mereka mengulurkan tangan untuk membawaku pergi dari kesendirian ini

Tapi,

Akankah itu terjadi?

Eternal Snow, 15 April 2014

 

Hari ini, aku terbangun lebih pagi dari biasanya, paling awal dari teman-temanku. Jam masih menunjukkan pukul 05.00. Kelas akan dimulai pukul 08.00. Aku memutuskan untuk mandi dan berangkat lebih dulu ke sekolah. Aku tak akan langsung masuk kelas,s sih. Aku akan pergi ke taman belakang, tempat favoritku yang hampir tidak pernah didatangi siswa lain. Taman itu sejuk karena dipenuhi pepohonan besar. Aku senang bersantai di sana, melepaskan semua kekhawatiranku akan dunia ini.

 

Setelah mandi dan berpakaian selama beberapa menit, aku langsung menyambar tasku dan berjalan keluar asrama. Koridor masih sepi, menimbulkan kesan angker. Aku mulai mengutak-atik handphone, berharap ada komen dari Black Heart atau Wings of Melody.

“KYLLEEE …! SINI KAMU! AWAS KAMU, YA!”

Heh? Ada anak yang sudah bangun sepagi ini?

Aku yang sedang asyik dengan handphone, langsung mendongakkan kepala dan memandang sekelililing, mencari sumber suara nyaring yang dipastikan berasal dari anak perempuan.

“KYLLEEE! TUNGGUIN!”

Suara anak perempuan yang tadi berteriak marah-marah, sekarang mirip suara orang kecapekan dan enggak bisa gerak lagi. Mungkin anak perempuan itu sedang kejar-kejaran, dengan anak yang dia sebut ‘Kyle’. Eh, tapi, aku belum lihat seorang pun selain diriku di sini.

Aku baru saja mau melanjutkan langkahku, ketika seorang anak laki-laki dengan cepatnya berlari melewatiku. Begitu pandanganku ter-alihkan ke anak itu, ada seorang anak yang menabrakku.

BRUUKKK!

“Awwwhhh! Eh, maaf, ya, maaf!” anak perempuan itu mengulurkan tangannya ke arahku.

Aku melirik ke arah anak perempuan itu sedikit. Wajahnya cantik, kulitnya putih mulus dengan bola mata sebiru lautan. Rambut pi-rangnya seperti berkilau, membuatnya mencolok di pagi yang masih gelap ini. Dia memakai banyak aksesori gothic yang sangat kontras dengan warna kulit dan rambutnya, tetapi sangat cocok dipakainya.

“Hei … kamu enggak apa-apa? Maaf, ya.” Dia melambaikan tangannya di depan mataku.

Aku langsung tersadar dari lamunan dan mulai menundukkan kepala. “I … iya, enggak apa-apa, kok!” Aku berdiri sendiri, dan langsung berlari menjauhi anak perempuan itu.

“Heh? Kenapa, sih, dia?” teriak anak itu. “Mungkin dia marah gara-gara kamu nabrak dia,” ujar anak laki-laki yang disebut-sebut ‘Kyle’. “Hah? Salah siapa coba? Balikin kalungku!” si anak perempuan mulai berusaha meraih kalung yang dipegang Kyle.

“Ternyata, ini asrama perempuan, ya? Aku harus mencari asrama laki-laki. Kamu cari kamarmu, sana!” Kyle berjalan menuju asrama laki-laki, tanpa menghiraukan si anak perempuan.

“Heh? Memangnya kamarku di mana?” “Mana kutahu? Cari sendiri!”

“KYLEEE!”

Kamu enggak akan pernah sendiri di dunia ini. Masih banyak yang mau mengulurkan tangannya dan mengajakmu bersahabat, Eternal Snow.

Aku tersenyum kecil begitu membaca komentar dari Black Heart. Begitulah Black Heart. Aku senang menjadi sahabatnya karena dia selalu mendukungku. Meskipun begitu, aku masih suka merasa aneh. Apakah aku cuma bisa berteman di dunia maya? Aku ingin mencoba berteman secara langsung. Namun, itu baru INGIN. Kucoba saja belum.

Hhhh … aku memang payah. Aku egois! Kalau aku yang ingin berteman, kenapa aku enggak pernah mengajak berteman seorang pun di kelasku?!

Aku mengolok-olok diriku dalam hati.

Akankah begini terus selamanya? Aku enggak mau begitu. Aku enggak mau sendiri.

Aku menghela napas dalam-dalam.

HEEEIII … KAMUUU!”

“Eh?” Aku bergumam pelan sambil melirik ke belakang.

“IYA, IYA, KAMU! HE … BHUHH!” Dia terjatuh tersandung pot saat berlari ke arahku.

“Pffttt ….” Aku mengalihkan pandanganku darinya sambil menahan tawa.

Dia langsung bangun dan membersihkan bajunya, lalu berlari lagi ke arahku seperti tidak terjadi apa-apa.

Lihat selengkapnya