“Rithaaa …!”
“….”
“Thaaa!!!”
“APA, SIH?!”
Kak Noval tertawa sambil memegangi perutnya. Ritha mengerjapkan matanya kesal. Mimpi indahnya terganggu.
“Eeeh jangan tidur lagiii.” Kak Noval menarik tangan adiknya yang mau memejamkan matanya lagi.
“Aduuh kenapa, sih? Ini, kan, hari Sabtuuu.” Ritha menarik selimut.
“Ayo, dong, bangun. Masa anak cewek jam segini masih tidur,” goda Kak Noval sambil terus mengguncang-guncang badan Ritha yang bersembunyi di balik selimut.
“Biasanya Kakak bangun pukul dua belas,” komentar Ritha pendek.
“Laki-laki beda sama perempuan,” balas Kak Noval.
“Beda-bedain banget, sih.”
“Biarin.”
Ritha tidak berkomentar, tetapi malah kembali tidur.
“Ritha! Ya ampun susah banget, sih, bangunin kamuu!” teriak Kak Noval sambil menarik selimut yang membungkus tubuh Ritha.
Yang diteriaki ngedumel. “Apa, sih, Kakaaakkk! Ritha masih ngantuukk!”
“Kamu pasti belum shalat subuh,” Kak Noval berujar pendek.
“Sok tahu! Ritha sudah bangun dari pukul lima pagi, tadi tapi tidur lagi,” jawab Ritha.
“Ya, sudah. Sekarang bangun,” sahut Kak Noval sambil mengguncang tubuh adiknya yang memejamkan matanya (lagi!).
“Ada apa, sih, tumben-tumbenan bangunin Ritha,” komentar Ritha dengan mata yang masih terpejam. “Pasti ada maunya, ya?”
Kak Noval tersenyum masam, “Aku cuma enggak ingin adikku tersayang jadi pemalas.”
“Bleeeh,” cibir Ritha. “Sudahlah, beri tahu saja, enggak usah banyak basa-basi.”
“Aku mau minta tolong.”
“Sudah kuduga. Apa?”
Kak Noval menelan ludah, “Bantu aku mencari ….”
“Hhh, barang apa yang hilang?”
“Apa, sih, Dekkk! Aku belum selesai ngomong! Jangan memotong terus!!”
“Okay, I’m listening.”
“Jadi,” Kak Noval menelan ludah, “Arleta berulang tahun.”
“Siapa Arleta?”
“Teman sekolahkuuu, Ritha sayang. Natali Arleta.”
“Oh, Natali, lalu?” Ritha tersenyum menggoda.
“Jangan gitu, doong,” sahut Kak Noval sambil mengusap wajah Ritha.
“Laaah, mau dibantuin enggak?” Ritha pura-pura ngambek.
“Mauu,” Kak Noval berujar dengan nada gugup, “bantuin aku cari kado. Soalnya, dia mengadakan pesta ulang tahun. Malu, dong, kalau aku enggak bawa kado.”
“Oooh, kapan pestanya?” tanya Ritha sambil cekikikan.
“Nanti sore, pukul empat,” ucap Kak Noval lemas
“APA?!” Ritha terlonjak. “Terus kamu belum beli kado sampai sekarang?! Yang benar saja!”