Pearl

Erisa Vindia
Chapter #7

Mulai Menyerang

Jatuh cinta itu terlalu indah untuk di definisikan

***

Selagi Ayahnya tidak ada dan Daru sibuk dengan belajar tambahannya, ini adalah kesempatan Elysia untuk pergi ke taman. Elysia duduk di depan danau dengan melihat dua angsa putih yang sedang berenang.

"Gue boleh duduk?"

Suaranya tidak begitu asing ditelinga Elysia, ia mendongkak dan ada Damian yang tersenyum ramah padanya. Itu adalah lelaki yang beberapa hari sebelumnya Elysia temui.

Ini bukanlah sebuah kebetulan, di mana setiap kali Elysia pergi ke taman selalu bertemu dengan Damian.

Hanya lelaki itu yang selalu menemani Elysia disini.

Elysia tersenyum canggung "Boleh."

Saat Damian akan duduk, Elysia malah berdiri membuat Damian terkekeh melihat tingkahnya.

Damian sadar bahwa Elysia ketakutan, raut wajahnya menunjukan hal itu.

"Duduk aja." Damian menarik tangan Elysia untuk duduk di sampingnya "Gue bukan penjahat kok, gue bisa lo percaya."

Kegugupan Damian beberapa hari lalu sudah bisa ia tangani sekarang, Damian hanya terkejut pada kecantikannya yang tidak biasa.

Elysia duduk namum jaraknya tidak begitu dekat. Suasananya juga hening, Elysia tidak tau apa yang seharusnya orang-orang bicarakan saat mereka bertemu orang baru. Maka dari itu Elysia memilih untuk diam saja.

"Gue Damian, Damian Ander Kahill" Ucap Damian membuka percakapan.

"Iya aku tau, kan waktu itu kamu udah bilang."

Damian menggaruk keningnya yang tidak gatal, Damian jadi merasa malu. Tapi dibalik itu semua, Damian senang karena Elysia tidak melupakannya "Cuma ngingetin aja sih, takutnya lo lupa."

"Gue selalu nunggu lo disini, kenapa ga ke taman setiap hari?" Tanya Damian tanpa ragu.

Elysia mengerngit, untuk apa Damian menunggunya. Apa tidak ada lagi kegiatan lain makanya dia selalu datang ke taman.

Damian salah bicara, bukan ini yang seharusnya keluar dari mulutnya.

Lihat selengkapnya