Pearl

Erisa Vindia
Chapter #10

Sunrise

Bukan hubungannya, yang terpenting adalah perasaannya.

***

Bagi Damian, Elysia adalah wujud kesempurnaan yang telah Tuhan ciptakan. Walaupun memang tidak pernah ada yang sempurna di dunia ini, tapi Elysia menjadi orang yang berada di urutan pertama makhluk luar biasa.

Sementara bagi Elysia, Damian adalah wujud kehidupan. Memberikan satu harapan untuk bisa bernafas, memberikan satu kesempatan untuk merasakan keindahan, dan memberikan satu rasa yang tidak pernah ada dalam hatinya.

Dua jiwa yang saling melengkapi menjadi satu hati yang utuh. Itulah cinta.

"Kamu bilang akan kasih puisi setelah aku kenal cinta?" Elysia memajukan bibir bawahnya, merengek seperti seorang gadis kecil.

Damian terkekeh "Emang kamu udah kenal cinta?"

"Udah." Jawabnya mantap.

"Apa?"

"Kamu." Elysia menunjuk dada bidang lelakinya.

"Aku?"

"Kamu adalah definisi cintaku." Ucapnya diperjelas.

Damian tersenyum "Yaudah kamu tutup mata dulu."

Elysia menutup matanya, seperti apa yang Damian minta. Melengkungkan senyum, tidak sabar membaca puisi yang telah Damian buat untuknya.

Damian mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru di balut pita dengan warna serupa, Damian mengangkatnya di depan wajah gadis itu "Buka mata kamu."

Perlahan mata biru itu mulai terbuka kemudian lengkungan senyumnya hadir saat Elysia menatap kotak biru, Damian suka itu. Sangat manis sekali.

"Untuk gadis bermata biru." Ucap Damian ramah, Damian selalu bisa membuat Elysia tersenyum seperti ini.

Elysia mengambilnya dengan senang hati, seperti seorang gadis kecil yang mendapat hadiah ulang tahun dari orang tuanya.

Menurut Elysia ini adalah hadiah termanis yang pernah Elysia terima dari seseorang yang ia cinta, Elysia tidak sabar untuk membukannya.

Saat tangan Elysia akan membuka ikatan pita berwarna biru, tiba-tiba tangan Damian menyentuh tangannya. Mencegah Elysia untuk tidak membukanya.

"Jangan dibuka sekarang, nanti aja saat cinta kamu hadir dalam pikiran kamu."

Elysia sedikit kecewa, padahal rasa ingin taunya sudah tidak bisa di tahan lagi. Mungkin Damian malu jika Elysia membaca di hadapannya.

Lihat selengkapnya