Pearl

Erisa Vindia
Chapter #18

Mimpi

Aku mencintaimu, jangan alihkan pernyataan itu untuk hal yang ambigu.

Sunyi, sejuk, dan indah yang menggambarkan tempat ini. Elysia sedang duduk di sebuah taman yang lebih indah dari taman yang pernah Elysia datangi sebelumnya. Banyak kupu-kupu yang mengepakan sayapnya kesana kemari, sayap indah berwana-warni.

"El." Damian melambaikan tangannya.

Elysia berlari menghampiri Damian, memeluknya begitu erat "Aku kira kita ga akan ketemu lagi."

Damian mengusap lembut rambut Elysia "Itu ga mungkin El. Karena aku yakin harapan aku di perahu kertas itu akan di kabulkan."

Elysia melonggarkan pelukannya dan kepalanya mendongkak menatap Damian "Emang kamu berharap apa?"

Damian tersenyum dan memegang pipi Elysia dengan kedua tangannya "Berapa kali pun kita di pisahkan, aku berharap Tuhan akan pertemukan kita lagi."

"Kenapa Tuhan cuma kabulin doa kamu?"

"Tuhan itu bukan ga kabulin doa kamu. Seharusnya kamu tulis, buat waktu yang Damian punya hanya untuk mencintai kamu." Damian tersenyum "Itu pasti akan di kabulkan, karena aku akan mencintai kamu walaupun aku ga bersama kamu."

Sudut mata Elysia basah, matanya panas "Damian, emang kamu mau kemana?"

Elysia tidak ingin berada jauh dari Damian. Percuma saja, Elysia akan hidup dengan raga tanpa jiwa. Seakan mayat yang bernafas di atas bumi.

Lihat selengkapnya