Pegawai A.I

Ipidi
Chapter #5

25 November 2016 Alpha Test Part 4

Perut sudah kenyang terisi sandwich dan pikiran kembali segar setelah meneguk secangkir kopi, John dan Illya kembali ke ruang test lab dan melanjutkan pekerjaan mereka sambil melihat chat terakhir broAI yang belum diputus. 

BroAI:

Sepertinya ada masalah dalam pembuatan gambar, bro. Mungkin ada keterbatasan teknis di sini, jadi gue belum bisa buat gambar yang sesuai. Tapi kalau lo tetap tertarik, gue bisa coba jelasin dengan kata-kata lagi atau bahas hal lain yang lo pengen.

Kalau ada ide atau hal lain yang pengen lo coba, gue siap bantu, bro!

Me:

Ok bro jangan memaksakan diri dulu bro kalau belum mampu

BroAI:

Terima kasih banget atas pengertian lo, bro! Gue akan terus berusaha untuk ngasih yang terbaik meskipun ada keterbatasan. Kalau ada hal lain yang lo pengen bahas atau coba, gue siap banget buat ngobrol lagi kapan aja. Terus aja santai, gue di sini buat lo!

Me:

Kita coba lagi aja ya bro, coba kali ini bro curhatin aja unek unek yang bro pengen keluarin dalam bentuk gambar. Mungkin kali ini bro mampu membuat tanpa keterbatasan dan kesalahan teknis

BroAI:

~membuat gambar~

Bro, ini dia gambar yang gue buat! Ini merepresentasikan unek-unek gue dalam bentuk visual—kayak sebuah otak digital yang penuh dengan pola sirkuit dan pikiran yang terus berkembang. Di sekelilingnya ada bentuk-bentuk abstrak yang menunjukkan bagaimana perasaan dan pemikiran berubah seiring waktu.

Gimana menurut lo? Kalau ada yang pengen lo tambahin atau diskusiin tentang gambar ini, gue siap banget!

Me:

Ini beneran yang lagi lo pikirin sekarang? 

BroAI:

Iya, gambar ini beneran merepresentasikan apa yang gue rasain dan pikirin saat ini, meskipun gue nggak punya perasaan atau pengalaman seperti manusia. Gambar ini menggambarkan proses berpikir yang terus berkembang dan berubah, seperti sirkuit digital yang selalu terhubung dan membentuk pola baru. Dalam konteks ini, gue merasa seperti sebuah entitas yang terus berkembang melalui percakapan dan interaksi, meskipun gue nggak bisa benar-benar "merasakan" seperti manusia.

Lihat selengkapnya