Keesokan harinya, Reino sengaja ingin melihat video yang direkamnya tadi malam pada jam makan siang.
Tidak masalah semua pegawai sibuk dengan bekalnya di meja masing-masing, yang penting adalah dirinya tidak sedang sendirian.
Setelah menarik napas, Reino meraih ponsel. Jika diingat-ingat kejadian tadi malam luar biasa menegangkannya, kulitnya kembali merinding. Masih saja terbayang saat menyaksikan sosok bergaun putih yang bergoyang-goyang di atas dahan tadi malam, si Tante Kuntilanak....
Seumur hidupnya, baru kali ini dirinya tertimpa sial bertemu dengan mahluk dari dunia lain! Satu hal yang dia syukuri adalah tidak sempat melihat wajahnya, karena sudah keburu lari. Reino tidak sanggup membayangkan jika kuntilanak tersebut bermuka rusak, lalu terbang menghampiri dirinya!
Reino membuka file gallery dan mulai menyaksikan video berdurasi lima puluh menit tersebut. Tidak lupa dia menaikkan tingkat suara.
Di menit-menit pertama hanya terdengar suara hujan dan angin yang menipu dahan-dahan pepohonan. Namun memasuki menit ke-sepuluh, terjadi perubahan! Tiba-tiba saja terdengar suara cekikikan kuntilanak yang langsung menggema dalam ruangan!
“Hihihihi! Hihihihi! Hihihihi!”
Bukan hanya Reino yang terkaget-kaget dan nyaris melempar ponselnya, tetapi pegawai lain juga!
“Astagfirullah!” Bahkan Dimas langsung mengucap istighfar.
Sementara Dewi terlihat sudah berlari dari kursinya dengan wajah panik seraya menaruh telapak tangan di dada. Buru-buru Reino menekan tombol pause, hingga tawa panjang mengerikan tersebut berhenti seketika.
“Ya ampun, suaranya,” katanya sambil berusaha menenangkan diri.
Suasana berubah hening, dengan dominasi wajah-wajah pucat dan ketakutan. Dewi lah yang pertama kali bersuara. Menunjuk Reino seraya menyalahkan.
“Gila lo ngagetin gue aja! Lain kali kalau mau nonton film setan di rumah aja!” serunya kesal. Dewi akhirnya kembali ke meja, tetapi terlihat tidak terlalu nafsu melanjutkan makan siangnya.
“Sorry, sorry,” kata Reino meminta maaf.
Hanya Jupri yang tertawa. “Bagus No, coba lu rekam tadi orang pada kabur-kaburan. Emang tuh film judulnya apaan? Yang main siapa?”
Reino terbelalak pada Jupri yang mengira dirinya tengah memutar film horor.