Pejuang Konten

Marlina Lin
Chapter #6

Ide Brilian

Di tengah kesibukan Lala menggarap video, tiba-tiba masuk orderan ke ponselnya.

"Nyak, Mamanya Caca mesen karedok dua bungkus. Satu pedes satunya lagi enggak,” lapor Lala menuju teras tempat ibunya berdagang. 

Selama masa PSBB ibunya memang absen berdagang. Baru memasuki masa-masa new normal ini meja dan etalase kembali dipajangi lontong dan sayuran. Namun rata-rata para pembeli lebih memilih melakukan order via Whassapp. Tinggal chat atau menelepon, pesanan dibuat, lalu tinggal diambil begitu siap. Ibunya memang tidak membuka jasa delivery yang kekinian, jadi biarkan pembeli yang mengambil pesanan mereka hitung-hitung berolahraga.

Lala masuk kembali ke ruang tamu setelah menyampaikan pesanan. Dia mengembuskan napas sambil memasang kembali ponsel pada tripod. 

“Keganggu lagi, keganggu lagi,” keluhnya.

Lala sebenarnya tidak ingin mengeluh jika berkaitan dengan rezeki yang mengisi dompet ibunya. Hanya saja timingnya memang tidak tepat, dikarenakan dirinya baru saja melakukan take sepuluh menit. Lalu, tiba-tiba Mama Caca melakukan panggilan, yang membuatnya terpaksa menghentikan proses review skincare yang tidak selesai-selesai.

“Kalau begini terus, kapan gue bisa jadi beauty influencer? Enyak gue nggak ngerti banget kalau sekarang gue bukan lagi karyawan kontrak, tapi udah banting setir jadi pekerja kreatif. Susah banget buat nagsih tau kalau ini proyek bakal ngehasilin duit puluhan juta. Karena tidak bisa menyalahkan Mama Caca, Lala jadi menyalahkan ibunya. 

Sebenarnya Lala tahu kalau rumahnya bukanlah tempat yang aman untuk bisa syuting konten dengan tenang. Di tahu akan mengalami banyak gangguan. Meski pada malamnya Lala sudah mengutarakan tujuannya melakukan aksi di depan kamera demi perburuan rupiah. Dan ibunya mengatakan setuju-setuju saja jika memang bisa menghasilkan uang. Namun pagi harinya....

***

Lala sengaja bangun pukul empat subuh. Buru-buru dia mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci baju, menyapu, serta mengepel seluruh lantai ruangan. Demi meringankan pekerjaan ibunya serta tidak ingin mendapat gangguan nantinya, gadis itu juga langsung sibuk di dapur. Mengiris kol, kacang panjang, tauge, jagung manis, kemudian mengukusnya. Kemudian menggoreng kacang tanah dan kerupuk, lalu memasukannya ke dalam toples.

Lihat selengkapnya