Pejuang Nilai

Tama Neio
Chapter #21

Truth or Dare

"Cara menghindari kejaran beruang Grizzly hanya satu!" ujar Thara yang tiba-tiba muncul di samping gue. Pertanyaan macam apa itu?

"Apa?" Gue pura-pura enggak tau, biar senior ini merasa senang.

"Jangan diam!"

"Terus?"

"Lari dong!"

Haha. Garing.

Gue lanjut rebahan di atas karpet ruang multimedia yang luas. Latihan hari ini cukup melelahkan untuk gue.

Setelah lelah latihan pencet-pencet bel, Aini tak langsung istirahat, wanita energik itu main lari-lari dulu, dia mengejar Nicoll yang memfitnahnya atas tuduhan senior paling ngenes sepanjang masa.

Kejar-kejaran itu berakhir pada sebuah tragedi yang menggemparkan alam raya. Aini dan Nicoll sama-sama terjungkal dari kursi yang letaknya paling belakang sehingga menghasilkan suara: debak debuk.

Tak ada yang mau menolong kecuali diri mereka sendiri. Di sudut tempat duduk yang lain Thara tertawa lepas, dia senang karena dua musuh yang kerap melakukan perundungan padanya baru saja mendapat azab yang pedih.

Memang tidak sampai patah tulang, tapi hanya terluka saja di bagian siku. Tak masalah bagi seorang Aini yang kuat dan tegar dalam menghadapi cobaan hidup. Sedangkan Nicoll bukan menahan sakit karena luka tapi lebih kepada menahan hati agar sifat fakboy-nya tak mendarah daging. Karena perkara fakboy yang dicetuskan oleh Aini itulah mereka jadi begini.

"Hallo ..., selamat pagi menjelang siang ... dengan Lizzy di sini. Ada yang bisa saya bantu?" Lizzy menyahuti suara di ujung telepon, ia membesarkan volume suaranya. Gue antusias dan memperhatikannya dari kejauhan.

"Baik, kami ucapkan selamat untuk Bu Lizzy. Nomor anda terpilih sebagai pemenang undian hadiah MOBIL."

"Wah, benarkah?"

"Iya Bu, benar sekali!"

"Maaf Mas saya masih remaja belia, bisa dipanggil yang lain selain 'Bu'?"

"Oh ... ok Mbak."

"Nah, gitu kan lebih enak dengernya, Mas ...."

"Hehe ... Ok sebelumnya saya akan mengajukan beberapa pertanyaan. Nama kepanjangan Mbak Lizzy apa ya?"

"Oh ... nama saya Lizzy Telolet, Mas."

"A-apa, Mbak? Mohon diulangi!"

"Liz-zy Te-lo-let."

"Oh ... ok, Lizzy Telolet ya."

"Ya ... benar sekali, Mas."

"Baik Mbak Lizzy Telolet, Untuk pengambilan hadiah silahkan Mbak transfer sejumlah uang, mobilnya akan langsung kami kirimkan ke alamat Mbak Lizzy ya."

"Oh gitu ya, Mas. Tapi mobil saya di rumah udah banyak. Gimana dong?"

"Apapun alasannya, kami akan tetap mengirimkan hadiah ini untuk Mbak Lizzy. Karena mobil ini adalah hak dari Mbak Lizzy."

Lihat selengkapnya