Latihan hari ini terasa sangat Krik-krik. Yang gue rasain adalah kecanggungan. Entah apa yang menyebabkan kami yang kemarin heboh setiap kali bertemu dalam ruangan ini, tiba-tiba menjadi saling diam tak peduli satu sama lain.
Nicoll pun membuka pembicaraan. "Kin, jujur sama kita! ... lo cerita apa aja sama Rey?"
"Gue cuma keceplosan cara latihan kita kok, gak lebih, sumpah!"
Sampai akhirnya gue tau kalau yang bermasalah di antara kami adalah Kina. Nicoll bilang, Kina sudah membocorkan metode latihan kami kepada Rey, pacar barunya yang sekaligus menjadi rival terberat kami dalam perlombaan ini. Rey adalah ketua tim LCC 4 Pilar dari SMA Jenius Unggulan. Setelah gue pikir-pikir lagi, sepertinya cinta Rey dengan Kina bukanlah cinta yang tulus.
"Lo gak ngebocorin materi rahasia yang dikasih Aini kan?"
"Enggak kok." Kina menggeleng.
"Kin, kayaknya lo harus pikir-pikir lagi deh. Gue tau banget sama si Rey, dia suka halalin segala cara biar tujuannya tercapai," jelas Nicoll.
"Lo tuh cuman dimanfaatin doang, Kin!" Suara Aini mulai meninggi.