Pejuang Nilai

Tama Neio
Chapter #24

Masalah Lagi

Kalau misalnya nih gue boleh pilih mau jadi duta sampo lain atau menemani Lizzy jalan-jalan ke luar rumah cuma lima menit, gue lebih memilih opsi pertama.

Berhubung tetangga gue yang aneh ini menarik-narik tangan gue sampai ke teras depan sambil nangis-nangis gak jelas gitu, Bunda gue pun merasa kasihan dan ikut bersedih. Gue sama Ardin disuruh nemenin dia makan ke luar. Asem.

Sekarang, di sinilah kami berada, di sebuah restoran fastfood kesukaan Lizzy. Lumayan ramai, semua sibuk dengan urusannya masing-masing. Aroma khas ayam Kentucky membelai hidung, uh ... sungguh menggoda. Meski gue sebenernya gak laper-laper amat, tapi naluri gue berkata lain, ok gue makan. Kami mengambil meja paling pojok agar pengunjung lain tak merasa terganggu dengan tangisan Lizzy yang sering di luar kendali.

"Mau makan apa? Entar gue pesenin!" tanya gue sok-sokan ramah.

"Biasa," jawab Lizzy tanpa gairah.

"Okey." Gue langsung pesen menu ayam goreng yang biasa kami makan sama greentea latte. Ardin juga titip lemontea.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pesanan mendarat di atas meja. Ardin langsung menyantap ayam, dia bilang sudah sangat lapar. Gue langsung nyuruh Lizzy buat makan juga, tapi dia masih mempertahankan raut wajah pilunya. Handphone yang dia pegang gue tarik, tapi dia menolak.

"Katanya mau makan di luar? Yok makan!" ajak gue pada Lizzy yang wajahnya bertambah kusut. Sampai sekarang dia belum juga memberi klarifikasi perihal cobaan apa yang sedang menimpanya hari ini.

Dari tadi dia terus mengeluarkan air mata dan terus sesenggukan sampai pelayan rumah makan pun bertanya, "Mau cokelat pereda badmood?"

Lizzy menggeleng, rupanya dia hanya ingin ayam goreng dan saos cabai sama kentang goreng.

"Lo kenapa si, Jik?" tanya Ardin di sebelah gue yang lagi nyedot lemontea. Gue ambil sedikit ayam goreng lalu gue dekatkan ke mulutnya yang masih manyun, biasanya kalau lagi ngambek gini dia pengennya disuapin, tapi justru tangisannya makin kuat. Alhasil ayam yang gue pegang gue makan sendiri.

Dari dulu Lizzy memang selalu seperti ini. Kalau dia sudah nangis dan minta ditemani makan di luar pasti masalah yang sedang dihadapi adalah perkara patah hati atau dimarahi bokap sama nyokap.

Lihat selengkapnya